Masyarakat Jorong Bukik Tamasu Dongkrak Ekonomi Dengan Usaha Peti Buah


Realitakini.com Tanah Datar
 -Bisa disebut kampung peti Jorong Bukik Tamasu Nagari Balimbing kecamatan Rambatan terkenal dengan usaha pembuatan peti buah yang berbahan dasar kayu limbah atau kayu sibiran yang diperoleh dari pemotongan kayu. 

Seperti diketahui ada tiga jorong di Nagari Balimbing yang masyarakat nya banyak memiliki usaha serupa yaitu pembuatan peti buah diantaranya Jorong Bukik Tamasu, Jorong Sawah kareh dan jorong Balimbing.. 

Salah seorang pemilik usaha pembuatan peti buah Masrio, Saat berbincang bincang dengan awak media, Senin (13/01/2025) menyampaikan kalau di bulan Desember pesanan untuk peti buah meningkatkan bahkan sampai 1000 peti. Karena dipicu dengan musim buah yang hampir merata di setiap wilayah umumnya di Sumatra Barat. 

"Alhamdulilah pesanan peti buah tidak pernah sepi dan pesanan di bulan ini meningkatkan dengan serentak nya panen buah, seperti durian, rambutan, manggis dan lainnya dan itu kami bisa mendapat pesanan sampai 1000 peti., " ujarnya. 

Lebih lanjut Masrio menyampaikan untuk bahan bakunya merupakan limbah kayu dari potongan pembutan meubel sehingga bisa di jadikan penghasilan untuk keluarga dan masyarakat. 

"Untuk bahan baku kami mendapatkan dari sisa limbah kayu namun  ada kalanya kami kesesulitan dalam mendapatkan bahan baku karena bahan tersebut tidak selalu ada, " ungkapnya. 

Hal yang sama disampaikan juga oleh salah seorang pembuat peti buah J Mantari Gagah mengatakan kalau pembutan peti dikerjakan bersama dengan anggota keluarga dan juga dari  luar, Dia mengatakan dengan adanya usaha tersebut sudah membuka pintu lapangan kerja bagi warga setempat. 

"Khusus di jorong Bukit Tamasu Nagari Balimbing ini ada sekitar lebih kurang 11 lokasi pembuatan peti buah dan bagi kami Alhamdullilah dengan ada usaha ini bisa menopang perekonomian keluarga dengan  menggerakan anggota keluarga untuk berperan aktif dalam menghasilkan peti buah, " katanya. 

Lebih lanjut J Mantari Gagah mengatakan kesulitan yang dihadapi adalah masalah bahan baku yaitu kayu limbah yang terkadang tidak selalu ada juga masalah permodalan Sementara pesanan terus meningkat. Untuk pemesan peti buah tidak hanya berasal dari Tanah Datar bahkan ada pesanan peti buah dari Kabupaten lain seperti kabupaten Sijunjung, kabupaten Lima Puluh kota dan kabupaten Agam. 

Ia juga menambahkan di jorong tetangganya juga memiliki usaha serupa yang masih aktif sampai saat ini di antaranya sawah kareh ada 2 tempat usaha . Dan di jorong di Balimbing sebanyak 4 tempat usaha dengan kisaran harga antara 14 -17 ribu rupiah dan tergantung dari banyaknya pesanan. 

"Dengan adanya usaha peti buah ini kami berharap adanya dukungan dan perhatian dari pemerintah untuk pengembangan nya. Karena banyak kendala yang yang kami hadapi dalam kondisi sekarang ini, " tukasnya. (**) 

Mailis

Post a Comment

Previous Post Next Post