Acara ini dihadiri siswa, guru, serta tokoh pendidikan setempat.
Dalam sambutannya, Derta menekankan pentingnya program Tular Nalar dalam membekali generasi muda menghadapi tantangan era digital, terutama menjelang Pilkada.
“Melalui program ini, siswa diharapkan mampu berpikir kritis dan menyaring informasi dengan bijak,” ujar Derta.
Ia juga mengingatkan pentingnya literasi digital di tengah arus informasi yang cepat dan sering kali tidak akurat.
"Generasi muda harus memiliki kemampuan untuk memilah informasi agar tidak terjebak dalam hoaks," tambahnya.
Kegiatan Tular Nalar berfokus pada pelatihan literasi digital dan pemahaman politik, guna menghadapi disinformasi yang sering terjadi selama masa Pilkada. Menurut Derta, kemampuan berpikir kritis menjadi kunci melawan hoaks dan disinformasi.
Selain pelatihan, acara tersebut juga menampilkan Gelar Karya dari siswa dan guru yang menonjolkan kreativitas mereka dalam literasi dan kebangsaan.
Derta mengapresiasi karya yang ditampilkan, menyebutnya sebagai bukti kecerdasan dan semangat kebangsaan para siswa.
Kegiatan ini mendapat dukungan dari Dinas Pendidikan dan diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi para peserta dalam menyaring informasi, tidak hanya di masa Pilkada, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.
Derta menutup acara dengan ajakan kepada siswa dan guru untuk terus meningkatkan literasi digital dan pemikiran kritis, demi menghadapi tantangan era digital secara bijaksana. (Rk/Mc)