Realitakini.com-Pesisir Selatan
Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dari Fraksi Partai Nasdem, Bakti Bakar, gelar sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) nomor 4 tahun 2023 tentang penanggulangan bencana.
Dua ratus peserta yang mengikuti sosialisasi Sabtu (30/11) dan Minggu (1/12) di Langkisau Resort Painan Salido, Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan itu, terdiri dari tokoh masyarakat, ninik mamak, bundo kanduang, organisasi kepemudaan, serta berbagai stakeholder terkait lainnya. Bakri Bakar, dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa sosialisasi itu memiliki tujuan untuk meningkat kan kesadaran masyarakat terhadap mitigasi bencana.Sebab Pesisir Selatan merupakan salah satu kabupaten di Sumatra Barat (Sumbar) yang rawan dengan berbagai ancaman bencana.
"Selain banjir dan tanah longsor, ancaman bencana cukup besar yang harus diwaspadai dan disikapi dengan kesiapsiagaan oleh masyarakat adalah gempa bumi yang memiliki potensi tsunami. Lokasinya berada di perairan selat Mentawai yang dikenal dengan zona megathrust Mentawai," katanya.Kepada Padang Ekspres Bakri Bakar juga menyampaikan apresiasi terhadap berbagai komunitas yang memiliki program dan juga aktif melakukan kegiatan mitigasi bencana di Pesisir Selatan.
"Nah, melalui Perda nomor 4 tahun 2023 ini, maka masyarakat atau berbagai pihak terkait bisa lebih maksimal lagi dalam melakukan upaya di lapangan dalam penanggalan bencana. Sebab Perda ini mengatur langkah-langkah penanggulangan bencana mulai dari pra-bencana hingga mitigasi pasca-bencana. Misalnya, Pasal 18 menyebutkan bahwa setiap pembangunan yang memiliki risiko tinggi harus dilengkapi dengan analisis risiko bencana," jelasnya.
Pada pasal 19 juga tertuang hal yang mengatur rencana tata ruang untuk mengurangi risiko bencana, termasuk penerapan standar keselamatan dan sanksi bagi pelanggar."Namun saya berharap masyarakat agar tetap selalu siaga dan juga respon terhadap potensi bencana di sekitar lingkungan. Sebab upaya itu bisa mengurangi dampak resiko lebih besar bila potensi bencana yang dikhawatirkan itu terjadi," ujarnya.
Selain itu dia juga berharap kepada stakeholder terkait bisa cepat tanggap dalam melakukan upaya penyelamatan dan evakuasi bila bencana alam terjadi."Sebab kondisi geografis Pessel yang berada disepanjang garis pantai dari utara hingga selatan sepanjang 252,5 kilometer, ancamannya tidak saja gempa yang disertai tsunami, tapi juga banjir dan tanah longsor. Saya katakan demikian, sebab bagian timur nya dipagari oleh gugusan Bukit Barisan (BB) yang memiliki banyak hulu sungai dengan ke miringan yang cukup tajam, sehingga bila terjadi hujan yang cukup deras, aliran sungainya akan me luap dengan cepat dengan arus yang juga sangat deras, dan dalam seketika bisa menimbulkan banjir bandang," jelasnya.
Dia berharap sosialisasi yang digelar itu dapat menambah pemahaman dan pengetahuan masyarakat dalam menghadapi bencana, serta juga meningkatkan sinergitas antar lembaga dalam penanggulangan bencana bila terjadi sewaktu-waktu di Pessel. ( * RK)
Tags:
Pesisir selatan