Perpustakaan Desa Durian Daun dipilih sebagai utusan Provinsi Bengkulu berkat program inovatifnya yang berhasil melibatkan masyarakat lokal dalam kegiatan literasi untuk peningkatan kesejahteraan. Program ini menekankan pada pelibatan aktif warga dalam kegiatan literasi yang berfokus pada keterampilan dan pengembangan ekonomi, dengan tujuan memberdayakan masyarakat desa dan meningkatkan taraf hidup mereka melalui akses informasi dan pelatihan yang disediakan di perpustakaan.
Dalam acara tersebut, perwakilan dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu, Eko Pranoto, S.Sos, turut hadir mendampingi delegasi dari Bengkulu dan memberikan dukungan penuh kepada tim Perpustakaan Desa Durian Daun. Kehadiran Eko Pranoto mencerminkan komitmen DPK Provinsi Bengkulu untuk terus mendukung dan mengembangkan perpustakaan berbasis inklusi sosial, sehingga dapat membawa manfaat nyata bagi masyarakat.
H. Meri Sasdi mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian tersebut dan mengapresiasi upaya serta dedikasi dari pengelola Perpustakaan Desa Durian Daun. “Prestasi ini menunjukkan bahwa perpustakaan desa tidak hanya menjadi pusat baca, tetapi juga pusat belajar dan pemberdayaan masyarakat. Keberhasilan Perpustakaan Desa Durian Daun dalam menciptakan program literasi yang inklusif dan memberdayakan telah menjadi contoh inspiratif bagi perpustakaan lainnya di seluruh Indonesia,” ujar H. Meri Sasdi.
Prestasi ini menegaskan bahwa Perpustakaan Desa Durian Daun, melalui program berbasis inklusi sosial, telah berhasil membawa manfaat nyata bagi masyarakatnya dan mampu bersaing di tingkat nasional. Melalui kegiatan-kegiatan literasi yang berfokus pada kesejahteraan, perpustakaan desa ini telah menunjukkan bagaimana perpustakaan dapat menjadi wadah transformasi sosial yang menggerakkan perubahan positif di lingkungan sekitarnya. (RK*)