Serai wangi adalah salah satu komoditas unggulan Kota Solok, yang telah menarik perhatian hingga ke luar daerah. Produk penghasil minyak atsiri berkualitas tinggi ini menjadi tujuan kunjungan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BP-DAS) Batunusa Bangka Belitung, Kamis (07/11/2024).
Rombongan BP-DAS yang dipimpin oleh Arif Sudarmanto turut melibatkan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Bangka Belitung, akademisi dari Universitas Bangka Belitung, serta didampingi tim BP-DAS Agam Kuantan.
Mereka disambut baik oleh tim Dinas Pertanian Kota Solok, termasuk Kepala Bidang Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Joni Harnedi, Penyuluh Pertanian Madya Nazifah, Analis Kebijakan Muda Fathoni Abdillah, dan Pendamping Kegiatan Serai Wangi Zeswita.
Joni Harnedi, yang mewakili Kepala Dinas Pertanian Kota Solok, menyampaikan rasa bangga atas kunjungan tersebut. Ia memaparkan sejarah pengembangan serai wangi di Kota Solok yang telah dimulai sekitar 20 tahun lalu, hingga menjadi produk unggulan daerah.
Dalam kesempatan itu, Januardi seorang petani andalan serai wangi, juga berbagi pengalamannya. “Saat ini, harga minyak serai wangi telah meningkat menjadi Rp200 ribu per liter dari sebelumnya Rp150 ribu per liter,” jelas pria yang akrab disapa Pak Edi tersebut.
Ia menambahkan pentingnya pembukuan dalam usaha pertanian untuk mengetahui keuntungan atau kerugian yang dialami petani.
“Banyak petani yang terus bekerja tanpa sadar bahwa usaha mereka merugi,” ujar Januardi, yang meski pun telah berusia 70 tahun, tetap semangat bertani.
Januardi juga mengapresiasi bantuan pemerintah berupa traktor roda empat yang sangat membantu dalam pengelolaan lahan serai wangi. Namun, ia mencatat mahalnya biaya tenaga kerja sebagai salah satu tantangan yang dihadapi petani.
Setelah diskusi di Dinas Pertanian, rombongan melanjutkan kunjungan ke lokasi penyulingan minyak serai wangi di Gawan. Antusiasme terlihat dari para peserta yang mendalami proses pengolahan hingga manfaat ekonominya. (Sy)
Tags:
Solok Kota