Oleh : Rismanaldi
Realitakini.com- Pasaman
Sangat menarik mencermati perkembangan politik Pilkada Kabupaten Pasaman tahun 2024 ini. Bukan soal siapa pasangan calon (paslon) yang akan bertarung yang menjadi pusat perhatian, melainkan salah satu paslon dengan dukungan para tokoh yang berjejer di belakangnya.
Paslon MoDe (Mara Ondak – Desrizal) muncul di Pilkada atas keinginan banyak pihak di Pasaman. Dua pamong senior, mantan Sekda dan mantan Kadis yang telah puluhan tahun mengabdi, diharapkan dapat berpasangan untuk membawa perubahan bagi Pasaman. Harapannya, Pasaman kembali tertib, damai, maju, modern, serta sejahtera. Pemerintahan yang berjalan harus mampu mengelola keuangan daerah dengan baik agar Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tidak habis untuk hal-hal yang tidak bermanfaat bagi masyarakat Pasaman. Jangan sampai APBD habis tanpa arah, yang akhirnya menyebabkan defisit puluhan miliar, dan yang merugi tentu masyarakat Pasaman.
Sementara itu, Paslon MoDe merupakan simbol persatuan Pasaman. Tokoh-tokoh yang sebelumnya lama berseteru di empat Pilkada terakhir kini justru bersatu mendukung MoDe. Mereka adalah dua mantan bupati dua periode, H. Benny Utama dan H. Yusuf Lubis, serta dua mantan wakil bupati, Danil Lubis dan Hamdy Burhan.
Selama satu dasawarsa, tokoh sentral Pasaman, baik di wilayah utara maupun selatan, terlibat ‘perang’ politik setiap lima tahun sekali, sejak Pilkada 2005. Akibatnya, Pasaman terbelah menjadi dua kelompok besar, kelompok Yusuf di utara dan Militan Benny di selatan Pasaman.
Di barisan MoDe juga tercatat dukungan tujuh ketua partai dan 21 anggota DPRD Pasaman yang ikut berjuang. Bahkan sejumlah anggota DPRD provinsi dan mantan anggota DPRD provinsi serta kabupaten juga bersatu untuk mendukung tagline “MoDe untuk Pasaman Juara”.
Dalam berbagai kesempatan, beberapa tokoh menyatakan ikut berjuang bersama MoDe karena prihatin dengan kondisi Pasaman selama setahun terakhir, yang dinilai memberikan dampak negatif terhadap pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Masyarakat Pasaman membutuhkan pemerintahan yang adem dan damai. Mereka tidak lagi menginginkan adanya blok-blok. Mereka ingin melihat pemerintah berjalan dengan aman tanpa ada kepentingan pribadi. Tidak ada lagi sikap “ini bukan orang kita, harus kita habisi” atau “ini tidak mendukung, harus dimutasi”. Masyarakat menginginkan pemerintahan yang menempatkan orang pada posisi yang sesuai dengan kemampuan dan tanggung jawabnya, bukan berdasarkan dendam atau kepentingan pribadi. Dengan MoDe, diharapkan semuanya akan terjawab. Pegawai akan bekerja dengan tenang, sehingga pembangunan akan berjalan lancar. Pemerintahan yang baik akan menempatkan kepala dinas dan pegawai sesuai dengan bidang dan kemampuannya masing-masing, ujar salah satu tokoh masyarakat.
“Harapan dari salah satu tokoh masyarakat Pasaman, pemimpin Pasaman haruslah orang yang paham bidang pemerintahan, orang yang bisa mengatur keuangan daerah, dan orang yang tidak mementingkan pribadi serta kelompok, melainkan mengutamakan kepentingan serta kesejahteraan masyarakat banyak.”
Pemimpin itu bukanlah sembarangan, tidak boleh berhati kerdil, melainkan harus berhati lapang. Pemimpin adalah panutan, bukan orang yang bertindak semaunya sendiri. Kita harus memilih pemimpin yang memiliki kriteria tersebut demi Pasaman yang kita cintai ini.
Menurut para tokoh tersebut, Pasaman bukanlah daerah yang kaya akan sumber daya manusia (SDM) yang unggul. Perputaran ekonomi masyarakat masih sangat bergantung pada seberapa cepat dan maksimalnya APBD tersalurkan kepada masyarakat dalam bentuk program dan kegiatan.
Artinya, tidak ada solusi lain selain pemerintah Pasaman harus dikelola oleh orang-orang yang profesional, paham tugas dan tanggung jawabnya, serta mau mendengar saran dan masukan, dengan selalu mengedepankan prinsip “Good and Clean Government.”
Terakhir, kita di Pasaman tentu tidak ingin lagi daerah ini dipimpin oleh orang-orang yang egois dan tinggi hati. Pemimpin harus memahami esensi pemerintahan yang baik dan beretika. Solusi terbaik adalah pasangan MoDe, yang akan menyatukan Pasaman tanpa lagi ada perpecahan antara utara dan selatan. Pasaman ini milik kita bersama, mari kita bangun dan sejahterakan masyarakat dengan adil dan seadil-adilnya. Pasaman bersatu, Pasaman untuk semua.
Tags:
pasaman