Upaya Petahana Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota (Wawako) Solok, Ramadhani Kirana Putra-Suryadi Nurdal untuk menciptakan dominasi penuh di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Solok 2024, akhirnya gagal total.
Skenario melawan kotak kosong yang diciptakan, yang dinilai melukai para tokoh politik, tokoh masyarakat dan mayoritas rakyat Kota Solok ini, membuat "Panabangan ba baliak awah (Berbalik arah), dan justru melahirkan gelombang besar untuk mendukung Paslon Walikota dan Wawako Solok Nofi Candra dan Leo Murphy (NC-LM).
Dari pantauan 7.topone.id, dengan meledaknya "Antusias" warga, membuat ribuan warga Kota Solok menggelegar dan ikut hadir mengantarkan Paslon Walikota dan Wawako Solok NC-LM ke Komisi Pemilihan Umum KPU, Kamis (29/8/2024).
Tahapan Pilkada Kota Solok 2024, dan proses pengantaran NC-LM untuk mendaftar ke KPU tersebut seperti sebuah "Pesta rakyat" yang sangat meriah. Lautan manusia tiba-tiba tumpah ruah saat NC-LM mulai mendekati Kantor KPU Kota Solok sekira pukul 17.30 WIB.
Sambutan dan antusias masyarakat yang luar biasa tersebut membuat mata NC-LM berkaca-kaca. Terbawa arus semangat warga, keduanya turun dari mobil, ikut bersorak-sorai, mengacung-acungkan tangan ke atas dan larut dalam euforia.
Sosok dua politisi dan pengusaha muda di Kota Solok yang sebelumnya dikenal sebagai politisi flamboyan, santun, tenang dan elegan tersebut, tiba-tiba ikut meledak. Bahkan, masyarakat dengan bergantian memeluk keduanya dengan teriakan dukungan dan deraian air mata.
Sementara itu, istri Nofi Candra, Hj. Devi Femiyanti, SE dan istri Leo Murphy, Yofi Kharisma, SE, MM, serta kedua orang tua dan keluarga besar masing-masing memilih menepi dari kerumunan. Seakan-akan melepaskan Nofi Candra dan Leo Murphy menjadi milik masyarakat, bukan hanya milik keluarga.
Selain NC-LM, sambutan dan dukungan meriah juga diberikan masyarakat kepada Fakhria Murpe, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Solok, Sekretaris DPC Yavis Tamsin, dan pengurus, kader serta simpatisan DPC PPP Kota Solok.
Menurut warga, partai berlambang Ka'bah itu (PPP), adalah partai penyelamat demokrasi di Kota Solok. Selain itu, PPP berhak sebagai pengusung tunggal karena sesuai dengan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor: 60/PUU-XXII/2024.
PPP menjadi salah satu partai yang memenuhi ambang batas pengusungan kandidat Calon Walikota dan Wawako Solok 2024. PPP Kota Solok berhasil meraih 10,5 suara di Pemilihan Legislatif (Pileg) pada 14 Februari 2024 lalu, sementara ambang batas pengusung Pilkada di Kota Solok adalah 10 persen.
Fakhria Murpe yang lebih dikenal dengan panggilan "Ari Ane", merupakan anak dari Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Barat (Sumbar) dua periode (2019-2024 dan 2024-2029), Daswippetra Datuak Manjinjing Alam.
Sebelumnya, Daswippetra melepas NC-LM secara resmi di Kantor DPC PPP Kota Solok sebelum keberangkatan. Namun, tokoh politik senior Kota Solok yang baru sehari dilantik menjadi Anggota DPRD Sumbar 2024-2029 tersebut, tidak ikut mengantar rombongan ke KPU Kota Solok.
Tidak hadirnya Daswippetra ternyata justru membuat nama Fakhria Murpe menjadi buah bibir. Selain mengusung NC-LM di Pilkada Kota Solok 2024, Fakhria Murpe juga berhasil mengantarkan PPP menggandakan kursi di DPRD Kota Solok 2024-2029. Yakni dari satu kursi di 2019-2024 menjadi dua kursi, yakni Romi Indra Utama di Daerah Pemilihan (Dapil) Lubuk Sikarah dan Rinaldi dari Dapil Tanjung Harapan.
"Alhamdulillah, seluruhnya terjadi karena jalan Allah. Kita hanya wajib berusaha atau berikhtiar, semoga jalan Allah pula yang akan mengantarkan NC-LM ke kursi Walikota dan Wawako Solok 2025-2030 bersama PPP, dan partai-partai lainnya," ujar Daswippetra Datuak Manjinjiang Alam.
Selain PPP, diketahui Paslon Walikota dan Wawako Solok NC-LM juga diantar oleh delapan partai nonparlemen, yakni Partai Gelora, Partai Buruh, PKB, PKN, PSI, Perindo, Partai Garuda dan Partai Ummat.
Kedatangan NC-LM di KPU, disambut langsung oleh Ketua KPU Kota Solok Ariantoni, Koordinator Divisi Teknis Penyelenggaraan Tomi Farto, Koordinator Divisi Hukum dan Pengawasan Abdul Hanan, Koordinator Divisi Perdatin Dessy Arisandi, Koordinator Divisi Sosdiklih Parmas Yance Gafar, Sekretaris KPU Kota Solok Efrizon dan jajaran.
Kemudian, Ketua Bawaslu Kota Solok Rafiqul Amin, S.Pd.I, M.Pd, Koordinator Divisi Hukum, Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat (HP2HM) Ilham Eka Putra, SE, MM, dan Kordiv Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa (PPPS) Eka Rianto.
Pada saat pendaftaran Paslon Walikota dan Wawako Solok NC-LM ke KPU itu, sempat terjadi ketegangan kecil karena sejumlah massa pendukung NC-LM ingin menyaksikan pendaftaran di Sekretariat KPU Kota Solok. Namun, karena keterbatasan lokasi, mereka tidak diperbolehkan masuk, dan tertahan di luar pekarangan kantor KPU Kota Solok.
Disaat proses administrasi pendaftaran hujan deras pun turun membuat massa membubarkan diri di depan gedung KPU, sebagian ruang pendaftaran juga terendam air. Ternyata massa hanya berteduh di rumah-rumah warga, kedai-kedai di sekitar Kantor KPU dan dengan setia menunggu NC-LM.
Setelah hujan reda dan pendaftaran selesai, mereka kemudian menemui NC-LM dan diarahkan untuk berkumpul di Rumah Kumpul NC-LM di Simpang Surya, di samping Pasaraya Solok.
"Kami (NC-LM) sama sekali tidak pernah membayangkan akan mendapatkan sambutan luar biasa seperti ini. Tidak ada persiapan, tidak ada mobilisasi massa, apalagi kegiatan besar sebelum pendaftar an," kata Nofi Candra.
Dikatakannya, rencananya kami hanya akan datang dengan beberapa orang saja, karena ini hanya sekedar pendaftaran. Apalagi, data kami baru berhasil submit (Masuk) ke Sistem Informasi Pencalonan (Silon) kemarin sore (Rabu, 28 Agustus 2024) pukul 17.00 WIB. Jadi, tak ada persiapan," ungkapnya.
Saat dilepas di DPC PPP Kota Solok, Nofi Candra mengatakan belum nampak ada pertambahan massa. Dari sejumlah komunikasi jelang keberangkatan, disepakati bahwa beberapa orang akan menunggu di Kantor KPU Kota Solok.
Kumpulan massa baru terlihat signifikan saat rombongan singgah di Masjid Agung Al Muhsinin untuk Shalat Ashar. Saat perjalanan melewati Pasaraya Solok, kumpulan massa makin membesar.
Saat melewati Sawah Sianik di Kelurahan Nan Balimo, massa sudah mulai membludak dan rombongan NC-LM dihentikan oleh sejumlah warga dan disuruh turun dari kendaraan. Warga mengalungkan bunga ke NC-LM, serta menitipkan pesan agar bisa memperjuangkan warga akar rumput Kota Solok di Pemerintahan. Seperti yang telah dilakukan NC-LM selama ini sebagai pengusaha di Kota Solok. Salah satunya menciptakan lapangan pekerjaan dan mengangkat taraf hidup warga.
"Kami hanya ingin NC-LM tulus dan ikhlas mengabdi untuk warga Kota Solok. Mereka sudah tahu apa yang mesti mereka kerjakan. Bahkan mereka sudah membuktikan sendiri di sektor usahanya. Banyak anak dan kemenakan kami yang hidup dari sektor usaha mereka," ucap salah satu warga Sawah Sianik Kota Solok.
Lebih lanjut ia menyebutkan, jika nantinya mereka menjadi Walikota dan Wawako Solok, tentu peran mereka ke masyarakat akan lebih besar lagi. Yang jelas, mereka berdua adalah orang baik, tidak serakah, tamak, rakus, dan memiliki etika yang baik selama ini.
Puluhan meter menjelang Kantor KPU Kota Solok, massa tiba-tiba meledak dan membuat pergerakan kendaraan terhenti total. NC-LM kembali diminta turun dari mobil, bergabung dengan massa, dan larut dalam euforia bersama masyarakat.
Dari pantauan di lokasi, ternyata massa tidak hanya berasal dari barisan yang telah mengikrarkan diri sebagai pendukung NC-LM. Namun, juga dari "Barisan" kader dan loyalis dari partai-partai pendukung Ramadhani Kirana Putra dan Suryadi Nurdal.
Selain itu, juga terlihat barisan loyalis tokoh-tokoh politik Kota Solok yang bergabung ke NC-LM. Bahkan, ada juga yang dengan sukarela bergabung karena membenci upaya menciptakan lawan kotak kosong di Pilkada Kota Solok 2024.
"Rekomendasi terhadap RDKP-SN diberikan oleh DPP partai-partai atau orang di pusat. Sementara, kami di akar rumput punya harapan besar ke NC-LM. Kami di daerah, lebih tahu kondisi disini dan siapa yang layak dan patut memimpin daerah ini. Ingat, ini Solok," sebut salah satu massa yang ikut mengantar NC-LM ke KPU untuk mendaftar.
Munculnya skema "Head to head" (dua pasang kandidat yang maju) di Kota Solok, sebelumnya telah diprediksi sejumlah kalangan warga, termasuk sejumlah lembaga survei. Sebelumnya, Lembaga Survei Liberte Institute merilis hasil survei yang dilaksanakan pada tanggal 22-27 April 2024.
Direktur Eksekutif Liberte Institute Indrayadi menyebutkan, Pilkada Kota Solok 2924 berpotensi besar akan head to head, antara pasangan Ramadhani Kirana Putra-Suryadi Nurdal melawan pasangan Nofi Candra-Leo Murphy. Analisa Indrayadi tersebut dilihat dari beberapa aspek dalam data survey yg dilakukan secara berkala di Kota Solok.
Dalam hasil survey Liberte Institute yang dilaksanakan pada tanggal 22-27 April 2024, dalam pengenalan wajah dan nama bakal Calon Walikota Solok, ada 3 nama yang mendominasi di Kota Solok, calon yang menduduki posisi tertinggi dalam pengenalan wajah adalah Ramadhani Kirana Putra menduduki posisi tertinggi dengan 97,3 persen, meningkat dari survey pada 2023 yang lalu, yakni 95,1 persen diikuti oleh Nofi Candra sebanyak 96,3 persen, meningkat dari yang sebelumnya 52,6 persen dan selanjutnya Leo Murphy dengan 87,9 persen yang sebelumnya 64 persen.
Indrayadi mengatakan, peningkatan signifikan pada pengenalan wajah terjadi pada Nofi Candra dan Leo Murpy. Kalau Nofi Candra peningkatan ini dikarenakan pencalegan pada Pemilu yang lalu, sedangkan Leo Murphy dikarenakan gambar yang terpasang di Kota Solok serta gerakan yang dilakukan.
"Kedua kandidat berpotensi unggul dalam Pilkada Kota Solok. Namun ada sejumlah faktor yang harus diperhatikan. Pertama, incumbent itu memiliki sifat yang cenderung stagnan dan sering kali selalu makin turun. Kedua, pasangan yang tepat selalu menjadi faktor yang menentukan kemenangan pada daerah Kota. Ketiga, kandidat baru memiliki potensi untuk bergerak lebih leluasa, dan masyarakat cenderung suka dengan hal-hal atau tokoh baru," ujarnya.
Pada survei terbaru Liberte Institute pada 1-6 Agustus 2024, Pasangan NC-LM melejit dengan keunggulan 45,7 persen berbanding 43,3 persen yang dimiliki Ramadhani Kirana Putra dan Suryadi Nurdal. Sementara, 11 persen lainnya belum menentukan pilihan. Survei ini menggunakan metode Multistage Random Sampling, dengan jumlah responden sebanyak 800 orang, dengan margin error 3,5 persen, Tingkat Kepercayaan hingga 95 persen, Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka responden dengan menggunakan kuisioner.
"Menanjaknya pergerakan NC-LM, didukung oleh sejumlah poin penting. Yakni, pertama, masyarakat anti terhadap kotak kosong yang dinilai merupakan gerakan anti demokrasi. Kedua, masyarakat simpati pada NC-LM karena dinilai selalu dijegal untuk mendapatkan partai politik. Ketiga, Nofi Candra dan Leo Murphy dianggap presentasi perwakilan dari Kota dan Kabupaten Solok dan fokus di bidang ekonomi," bebernya.
Dijelaskannya, NC-LM yang elektabilitas awalnya berjarak sangat jauh dari Ramadhani Kirana Putra dan Suryadi Nurdal, tiba-tiba dalam 1 bulan jaraknya semakin dekat. Hal ini karena gerakan yang dilakukan NC-LM sangat massif, serta juga didukung dengan lahirnya simpati masyarakat Solok yang jengah dengan upaya kotak kosong. (Sy)
Tags:
Solok Kota