Ketua DPRD Kota Padang, Syafrial Kani Pimpin Rapat Paripurna Penyampaian Rancangan KUA-PPAS Tahun 2024 Kota Padang

Realitakini.com-Padang 
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota  Padang menggelar rapat paripurna Rancangan Perubahan Kebijakan Umum Anggaran (P-KUA) dan Perubahan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (P-PPAS) tahun 2024 oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Padang.

 Rapat tersebut  di pimpin lansung Ketua DPRD Syafrial Kani SH  didampingi Wakil Ketua, Amril Amin dan Ilham Maulana. Dan Sekwan DPRD Kota Hendrizal Azhar .Rapat ini dgelar di Ruang Sidang Utama DPRD Kota Padang, pada Senin, 5 Agustus 2024 
 
Sedangkan pihak Pemerintah Kota (Pemko) Padang dihadiri langsung oleh Pj Wako Padang, Andree Algamar didampingi oleh Asisten serta Kepala OPD Pemko Padang. Delain anggota DPRD hadir  juga unsur Forkopimda, Dirut RSUD, PDAM Kota Padang, PSM, Baznas Kota Padang, serta tamu undangan lainnya.

Dalam laporannya, Pj Wali Kota Padang, Andree Algamar menyampaikan bahwasanya Dokumen per ubahan KUA-PPAS tahun 2024 merupakan suatu dokumen perencanaan sistem anggaran penyusunanannya mengacu pada Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2024.
 
Menurutnya, tahun anggaran 2024 ini memiliki dimensi dan arti yang sangat penting bagi Kota Padang, mengingat ini merupakan tahun terakhir bagi Kota Padang dalam melaksanakan pembangunan sesuai dengan RPJMD 2019-2024.
“Mengacu pada perubahan RKPD tahun 2024, penekanan program prioritas Kota Padang tetap berpedoman pada 9 program prioritas pembangunan daerah. Oleh karena itu, perlu adanya prinsip penganggaran yang efisien dan efektif agar anggaran yang tersedia dapat mencapai sasaran dan target yang telah ditetapkan,” ungkap Andree Algamar.
 
Pada pendapatan Asli Daerah (PAD),Kota Padang telah menetapkan target awal sebesar Rp706,8 miliar. Kemudian pendapatan Transfer yang semula lebih dari Rp 1,819 triliun disesuaikan men jadi Rp 1,81 triliun atau berkurang sebesar Rp 9,1 miliar atau 0,5%.Sedangkan Lain-lain PAD yang sah masih tetap dengan target awal sebesar Rp 3,7 miliar.
                                                             
 “Jadi, jika ditotalkan PAD Kota Padang berkurang sebesar Rp 9,1 miliar atau 0,36% dari semula Rp 2,53 triliun menjadi Rp 2,52 triliun,” ujarnya.

Sedangkan untuk Belanja Daerah, Andree menyatakan bahwa hal ini diselaraskan dan disesuai kan kembali dengan mengacu pada pengurangan pendapatan daerah. Secara umum, kebijakan yang ditetap kan dalam penyusunan P-KUA PPAS tahun 2024 ini masih mengacu pada Peratur an Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 dan Permendagri Nomor 15 Tahun 2023.
 
Berdasarkan hal itu, maka ditetapkan penyesuaian belanja daerah pada P-PPAS tahun 2024 dengan Belanja Operasi semula ditetapkan sebesar Rp 2,35 triliun disesuaikan menjadi Rp 2,32 triliun. Berkurang sebesar Rp 30,1 miliar atau 1,28%.
 
“Belanja modal semula ditetapkan sebesar Rp 199,7 miliar disesuaikan menjadi Rp 224,7 miliar. Bertambah sebesar Rp 24,9 miliar atau 12,5%,” tambahnya.
 
Selain itu, Andree menambahkan bahwa Belanja Tidak Terduga (BTT) yang semula sebesar Rp 11,8 miliar disesuaikan menjadi Rp 12,2 miliar. Bertambah sebesar Rp 442 juta atau 3,75%.
 
“Jadi, secara total, belanja daerah berkurang sebesar Rp 4,7 miliar atau -0,18% dari anggaran semula Rp 2,565 triliun menjadi Rp 2,56 triliun,” ucapnya.
 
“Berdasarkan kebijakan yang telah disampaikan, perubahan PPAS tahun 2024 menunjukkan bahwa jumlah penerimaan pembiayaan keseluruhan diperkirakan mencapai Rp 60,1 miliar. Angka ini naik sebesar Rp. 14,4 miliar atau 31,68% dibandingkan dengan APBD 2024 yang sebesar Rp. 45,6 miliar. Peningkatan ini disebabkan oleh penyesuaian hasil audit BPK RI terhadap Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) tahun 2023,” jelasnya.
 
Selain itu, Andree Algamar mengungkapkan bahwa untuk pengeluaran pembiayaan keseluruhan, diperkirakan mencapai Rp 20,7 miliar, mengalami peningkatan sebesar Rp 10 miliar atau 92,84% dibandingkan dengan APBD 2024 yang sebesar Rp 10,7 miliar.
 
“Dengan rincian pendapatan daerah dan belanja daerah yang telah disampaikan, terdapat defisit belanja sebesar Rp 39,3 miliar. Defisit ini akan ditutupi oleh surplus pembiayaan netto sebesar Rp 39,3 miliar sehingga rancangan perubahan PPAS tahun anggaran 2024 menjadi berimbang,” tutupnya.
 
 
 
 

Post a Comment

Previous Post Next Post