Bupati Pasaman Sabar AS hadiri acara Pemuda-Pemudi sekaligus halal bi halal warga Jorong Mauro Mangguang, Nagari Tanjuang Baringin Selatan, Kecamatan Lubuk Sikaping, Minggu (07/07/24).
Acara adat budaya tahunan yang rutin digelar di Pasa Mauro Mangguang ini, bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi dan kepedulian dalam kebersamaan yang hangat antar sesama warga dengan pemerintah daerah.
Bupati Pasaman Sabar AS dalam sambutannya menekankan soal pelestarian adat budaya mesti terus dihangatkan ditengah kehidupan bermasyarakat di nagari nagari dalam wilayah Kabupaten Pasaman.
“Kreatifitas seni anak nagari harus ditumbuh kembangkan, Wali Nagari harus mensuport dengan menganggarkan pengembangan seni budaya Anak Nagari dalam APB Nagari disetiap tahunnya,” pesan Bupati.
Sempat diungkapkan kekhawatiran Bupati Sabar terhadap keberlangsungan adat budaya di tengah-tengah masyarakat.
“Pelestarian adat budaya merupakan tanggung jawab bersama. Tidak hanya pemerintah daerah, juga wali nagari, pemangku adat serta ninik mamak. Yakinlah, jika tidak ada kepedulian bersama, adat budaya ini akan tergerus oleh perkembangan zaman dan pada akhirnya bisa hilang dengan sendirinya,” ucap bupati.
Tak lupa kepada generasi muda Muaro Mangguang , Bupati Sabar AS berpesan untuk kembali menggiatkan wirid remaja dan program tahfidz, karena dengan aktifitas keagamaan, para remaja akan bisa terbentang dari pengaruh budaya luar yang bertentangan ajaran agama dan adat istiadat kita di Kabupaten Pasaman.
“Anak-anak muda harus punya semangat untuk mengembangkan SDM dan potensi diri. Boleh di bidang olah raga, seni, juga usaha-usaha ekonomi kreatif yang dapat memberikan penghasilan secara materi,” ujar bupati.
Usai membuka secara resmi kegiatan Pemuda Pemudi Mauro Mangguang, Bupati Sabar AS memberi sumbangan Rp 2 juta kepada panitia pelaksana.
Sementara itu, Pemuka adat Mauro Mangguang J. Nan Bagadiang dalam sambutan sempat menjelaskan bahwa di Nagari Tanjuang Baringin Selatan terdapat dua pemangku adat selaku pucuak bulek urek tunggang salingka nagari, yakni Datuak Rangkayo Basa di Koto Tengah dan Nan Bagadiang di Muaro Mangguang.
“Tapi gelar sako adat ini selalu ‘Balega’ antara Koto Tengah dan Mauro Mangguang. Kalau saat ini Gala Datuak berada di Koto Tangah, maka Nan Bagadiangnya ada di Mauro Mangguang. Namun bila masanya habis, maka Gala Datuak Rangkayo Basa pindah ke Mauro Mangguang dan Nan Bagadiangnya disandang pemangku adat Koto Tangah. Begitu seterusnya,” ungkap J. Nan Bagadiang.
Sementara itu, Ketua Pemuda Mauro Mangguang Zulkifli ‘Balok’ dalam keterangannya menyebut bahwa acara halal bi halal tahun ini sedikit terlambat dari perayaan tahun-tahun sebelumnya.
“Biasanya halal bi halal diadakan pada bulan Syawal, atau diujung perayaan hari Raya Idul Fitri. Namun tahun ini terjadi keterlambatan cukup lama. Iru maka nya, acara ini tidak lagi bertajuk halal bi halal, namun Acara Pemuda Pemudi saja. Namun hakiki nya tetap sama,” kata Balok.
Turut disampaikan, acara tersebut dimeriahkan dengan berbagai atraksi kesenian anak nagari serta panjat Batang Pinang berhadiah, yang malamnya ditutup dengan hiburan orgen tunggal.
“Acara silaturahmi Pemuda Pemudi Mauro Mangguang terselenggara berkat partisipasi pemuda pemudi Mauro Mangguang dan sumbangan dari donatur,,” ujar Balok menyudahi.(Nurman)
Tags:
pasaman