Transformasi layanan publik yang cepat, tepat dan tanpo ragat adalah salah satu gebrakan Bupati Blitar, Hj. Rini Syarifah. Setelah dilantik pada tanggal 26 Februari 2021, Bupati perempuan pertama di Blitar ini langsung melakukan beberapa inovasi guna percepatan layanan publik, salah satunya yang menjadi focus pembangunan Mak Rini adalah bidang kependudukan dan pencatatan sipil.
Senin (26/02/2024)
Sejak 2021 sampai 2023 berbagai inovasi telah diinisiasi demi kemudahan pelayanan kepada masyarakat, diantaranya “Salam Sak Jangkah”, “Si Jaran Ijo (Inovasi Jemput Bola Penduduk Rentan Iso Jujug Omah)”, “Lapak Sarah” atau Layanan Pengajuan Adminduk Desa Kelurahan, “Lapak Maini (Layanan Pengajuan Adminduk Melalui Instansi Lain), sehingga masyarakat Kabupaten Blitar lebih dimudahkan dalam proses pendaftaran administrasi kependudukan.
“Seluruh inovasi yang dihadirkan dalam bidang kependudukan dan pencatatan sipil, adalah bukti negara hadir untuk masyarakat. Jika dulu ngurus administrasi kependudukan bisa berhari-hari bahkan berjam-jam saat ini cukup lewat aplikasi dari rumah bisa, “ ungkap Bupati Blitar.
Orang nomor satu di Kabupaten Blitar ini berharap, inovasi yang telah dihadirkan benar-benar ber manfaat bagi masyarakat.
Untuk diketahui bahwa, secara keseluruhan, cakupan kepemilikan KTP Elektronik di Kabupaten Blitar Tahun 2023 sebesar 99,26% meningkat sebesar 1,70 poin persen dibanding cakupan tahun 2021 sebesar 97,56%.
Sementara itu di bidang perizinan, 2021 di-launching LOSS DOL (Layanan OSS di Desa Secara Online). Melalui LOSS DOL masyarakat dapat lebih mudah mendapatkan pendampingan pelayanan perizinan dengan petugas di Desa, gratis tanpa dipungut biaya. Di 2022, diterapkan inovasi lain di bidang perizinan, yaitu LOSS Door to Door yang merupakan kegiatan pelayanan pendaftaran NIB melalui OSS untuk UMK dengan mendatangi pelaku usaha langsung ke tempat usaha/rumahnya.
Kemudian di 2023, untuk semakin memudahkan layanan perizinan, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Blitar kembali meluncurkan dua inovasi. Yakni BOSS KU TRAVELING (Blitar OSS Kemudahan Pelayanan Perizinan Berusaha Traveling) yang dilaksanakan di tempat wisata dan BOSSKU BERKAH yaitu Pelayanan Perizinan dilaksanakan di pusat keramaian masyarakat, yaitu salah satunya di Pondok Pesantren Mambaul Hikam Sabilu Taubah Desa Karanggayam, Srengat.
Lebih lanjut Mak Rini, sapaan akrab Bupati Blitar menjelaskan, dibidang kesehatan, banyak inovasi telah diterapkan. Selain untuk memudahkan akses pelayanan, juga untuk memperluas jangkauan layanan kesehatan, diantaranya inovasi dari RSUD Ngudi Waluyo Wlingi yakni DAR DER DOR (Pendaftaran Digital Terjadwal Door To Door) dan “Inovasi Si Laksmi” yang ditujukan mempercepat waktu pendaftaran ibu hamil, proses bersalin, dan masa nifas sehingga mengurangi waktu tunggu dipelayanan rawat jalan dan pengambilan obat.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Blitar melalui inovasi Layanan Wlingi Emergency Medical Services (WINGS), menyediakan layanan kegawatdaruratan yang dapat menjangkau seluruh wilayah Blitar Raya secara GRATIS yang juga menghantarkan Kabupaten Blitar menjadi TOP 45 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik yang dilaksanakan oleh KEMENPAN-RB pada tahun 2023.
“Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat, baik RSUD Ngudi Waluyo Wlingi maupun RSUD Srengat juga telah lulus Akreditasi Tingkat Paripurna dengan standar Kementerian Kesehatan dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS). Dan ini sungguh luar biasa, “ ujarnya.
Sementara itu, dari sisi tata kelola pemerintahan, yang bertujuan pada pemerintahan yang efektif dan efisien, bersih dari KKN, dan memiliki pelayanan publik yang berkualitas, telah ditunjukkan kinerja peningkatan Indeks Reformasi Birokrasi dari 61,81 di tahun 2021 menjadi 71,38 di tahun 2023 atau berpredikat “Sangat Baik”.
Selain itu, Indeks System Merit juga menunjukkan peningkatan dari 99 menjadi 272 di 2023 atau masuk kategori “Baik”, yang menunjukkan bahwa Pemerintah Kabupaten Blitar berkomitmen dalam upaya perbaikan di sektor manajemen sumber daya manusia untuk menghasilkan ASN yang profesional dan berintegritas.
Selain prestasi tersebut, Indeks SPBE Kabupaten Blitar juga mengalami kenaikan, dimana Tahun 2022 bernilai 2,61 dan Tahun 2023 menjadi 3,63 dengan predikat sangat baik. Nilai ini melebihi target RPJMD sebesar 3,6. Kenaikan ini patut diapresiasi karena jajaran Pemerintah Kabupaten Blitar proaktif melakukan pembenahan antara lain penyesuaian dokumen arsitektur SPBE dan peta rencana SPBE.
“Tentu kita akan mempertahankan seluruh prestasi yang sudah sangat baik dan meningkatkan prestasi dengan nilai maksimal, “ tegas Bupati Blitar.
Untuk itu Hj. Rini Syarifah berharap seluruh pihak khususnya ASN dan Non ASN Pemerintah Kabupaten Blitar tetap semangat, kerja keras dan kreatif serta inovatif dalam menjalankan tugas dan kewajiban sesuai dengan peran masing-masing. (kmf/edy)
Tags:
Jatim