Kecewa berat dengan kepemimpinan Bupati Blitar Rini Syarifah, yang dinilai tak memperdulikan sektor olahraga, Ketua KONI Kabupaten Blitar Tony Andreas mengancam akan membubarkan seluruh jajarannya.Selasa (05/11/2023)
Luapan amarah Tony pun tak terbendung saat menggelar konferensi pers di Kantor KONI Kabupaten Blitar, pada Selasa 5 Desember 2023.
Hal ini juga merupakan imbas dari tidak adanya anggaran pembinaan cabang olahraga (cabor) ditahun 2023 dan bonus atlet berprestasi yang hingga kini belum dibayar.
“Katanya anggaran pembinaan cabor akan dialokasikan pada APBD perubahan 2023. Nyatanya semua nya omong kosong, alias bohong. Kalau begini terus mending dibubarkan saja KONI,” kata Tony.
Tony juga mempertanyakan soal ketiadaan dana pembinaan cabor di Kabupaten Blitar. Ia menyebut, seharusnya itu menjadi dana rutin yang dialokasikan tiap tahunnya.
“Kok di Kabupaten Blitar tidak ada (dana pembinaan cabor). Terus kemana larinya dana itu, dikorupsi atau dialihkan ke yang lain?” ujarnya sinis.
Tak tanggung-tanggung, dia juga mengancam akan melakukan demo besar-besaran untuk menagih janji Pemkab Blitar, soal anggaran pembinaan cabor dan bonus atlet berprestasi pada tahun 2023.
“Kami 3 kali menyurati bupati, gak digubris. Kalau begitu,kami akan turun ke jalan. Ribuan orang yang terdiri dari para atlet, wali atlet, dan pecinta olahraga Kabupaten Blitar, akan rame-rame nagih janji bupati,” tegasnya.
Sebenarnya pada 2023 ini, KONI Kabupaten Blitar telah menerima alokasi dana dari Pemkab sebesar Rp 3,1 miliar. Anggaran tersebut diperuntukkan guna pemberian bonus atlet berprestasi 2022 sebesar Rp1,5 miliar.
Sementara sisa dana sebesar Rp 1,6 miliar digunakan untuk pembiayaan pra-Porprov dan Porprov Jatim 2023 ini. Sementara anggaran untuk pembinaan atlet, Tony mengaku tidak menerima uang sepeser pun.
“Harusnya setelah disurati dijawab dong. Kita (KONI) juga gak pernah dilibatkan dalam Musrenbang. Kalau terus begini ya mending dibubarkan saja, karena hutang kita dimana-mana untuk menutupi operasional kegiatan pembinaan atlet,” keluh Tony.
Tony Andreas sendiri mengancam akan mengundurkan diri dari jabatanya sebagai Ketua KONI Kabupaten Blitar, jika anggaran pembinaan atlet tidak diberikan oleh Pemkab Blitar. Tony juga menyebut berencana akan membubarkan KONI jika tidak ada kejelasan terkait dana pembinaan atlet.
“Gini lho, KONI ini lembaga resmi, seluruh Indonesia ada. Anggaran pembinaan cabor tahunan pun harusnya ada. Dari pada APBD dialokasikan untuk lembaga gak jelas seperti TP2ID, mending untuk pembinaan atlet. Karena atlet jelas sudah mengharumkan nama Kabupaten Blitar,” pungkasnya. (edy)
Tags:
Jatim