Ratusan Guru yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) baik dari Guru SD, SMP di kabupaten kepulauan Mentawai menggelar aksi Unjuk rasa, Senin (12/6/2023).Aksi unjuk rasa tersebut dimulai dari kantor Bupati dan di lanjutkan ke kantor DPRD Mentawai sambil membawa sepanduk dan poster yang bertuliskan protes terkait tuntutan para guru atas tidak di bayar TPP selama 2 Tahun terakhir.
Di Kantor DPRD para guru menyampaikan aspirasi kepada anggota DPRD Mentawai,para pahlawan tanda jasa dengan memakai baju batik PGRI, melakukan audiensi dengan pihak pemerintah terkait TPP tersebut di aula kantor Bappeda Mentawai.
Kordinator lapangan (korlap) Julti, mengatakan aksi unjuk rasa tersebut berawal tidak kunjung di bayar TPP dari pemerintah kabupaten kepulauan Mentawai selama 2 Tahun terakhir sejak tahun 2022 hingga sekarang.
"Kita melakukan aksi ini untuk menyampaikan aspirasi para guru-guru, karena TPP dari daerah tidak di bayar khususnya Bagi guru yang sudah bersertifikasi, kemudian adanya pemotongan TPPbagi guru non sertifikasi yang dibayar sesuai beban kerja sebayak 30 persen dan ini kita tidak tau alasannya. Ujar Julti.
Sementara itu kepala dinas pendidikan dan kebudayaan Mentawai, Orieste Sakarebau kepada awak media dia membantah adanya pemotongan tunjangan TPP, namun pihaknya mengakui bahwa selama 2 tahun terakhir ini. TPP dari daerah tidak dibayar khusus bagi guru sertifikasi.
"Tidak ada pemotongan, dan saya sudah saya sampaikan kita akan memperjuangkan apa harapan para guru dan kita mengikuti regulasi dan akan berkoordinasi dengan Bupati melalui tim panggar agar segera membahas masalah ini
Harapanya dengan adanya unjuk rasa ini, persoalan yang selama ini dirasakan para guru segera menemu kan titik terang, kepada para pemangku kebijakan segera merubah perbub yang merugikan para guru. Aksi unjuk rasa di akhir dengan penyerahan berkas tuntutan para guru kepada Asisten 11 Bupati bidang ekonomi dan pembangunan, Lamudin Siregar.(AJ-RK)
Tags:
Mentawai