"Saya pikir ini program yang bagus dan perlu didukung. Upaya tersebut bermanfaat untuk memenuhi rasio ideal kebutuhan dokter serta pemerataan akses kesehatan bagi masyarakat," ujar LaNyalla, Jumat (17/3/23).
Dikatakan Senator asal Jawa Timur itu transformasi SDM kesehatan harus dilakukan secepatnya untuk memenuhi rasio ideal satu dokter per 1.000 orang.Saat ini rasio dokter memang tidak berimbang. Jumlah dokter di Indonesia sebanyak 101.476 orang melayani 273.984.400 orang. Artinya, satu dokter melayani sekitar 2.700 orang.
"Harapan saya kuota beasiswa yang diberikan dapatdimanfaatkan seluruhnya sehingga perlahanbangsa ini kita mampu mencukupi rasio kebutuhan dokter," tukasnya lagi.
Hal penting lainnya yang ditekankan LaNyalla adalah agar nantinya para dokter peserta beasiswa benar-benar kembali ke daerah masing-masing dan tidak bertumpuk di perkotaan.
"Kita mengejar azas pemerataan kebutuhan dokter. Makanya setelah belajar, saya ingatkan untuk kembali ke daerah," tegasnya.
Namun, LaNyalla juga meminta Kemenkes , bahwa dorongan dokter mengabdi di daerah harusdiimbangi dengan fasilitas kesehatan yang memadai dan menunjang profesionalitas kinerja.
"Sebab akan menjadi percuma jika tenaga dokter tersebar di daerah tetapi fasilitas kesehatan yang ada tidak mendukung," ujarnya.
Tahun ini, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengatakan pemerintah menargetkan pemberian beasiswa dokter spesialis bagi 2.500 dokter umum pada tahun 2023.(*RK)