Laju inflasi menjadi fokus utama dalam Rapat Inventarisasi dan Analisis Kerjasama Daerah Kabupaten /Kota se-Sumatera Barat, yang berlangsung di Hotel Pangeran Beach, Selasa (1/11/22). Rapat dihadiri Wagub Sumbar Audy Joinaldy, Kepala Biro Pemerintahan Doni Rahmat Samulo dan seluruh kepala pemerintahan yang mewakili.
Rapat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang tata cara kerjasama antara daerah maupun pihak ketiga. Dengan adanya inventarisasi dan analisis kerjasama daerah, kerjasama yang tersusun ke depan diharapkan semakin berkualitas, tanpa menimbulkan permasalahan antar daerah. Rapat tersebut juga mendorong kerjasama dengan pemerintah provinsi, serta menjadi ruang diskusi terhadap kebijakan-kebijakan daerah dalam mengatasi permasalah di kabupaten dan kota, khususnya permasalahan inflasi.
Disampaikan Wagub Audy, Pemerintah provinsi sendiri memang tidak memiliki wilayah. Sifatnya hanya menjadi mediator antar kabupaten kota untuk bersinergi dalam pembangunan pemerintahan secara ber sama. Untuk menyatukan program-program tersebut, tentunya perlu kolaborasi dan sinergitas tiap-tiap kepala daerah, agar dapat menyukseskan program-program pemerintah provinisi.
“Kerja sama antar kepala daerah menjadi kunci dalam pengurangan inflasi. Kita harus belajar dari saudara saudara kita yang bagus-bagus program daerahnya. Secara geografis, karakter dan budayanya tidak terlalu berbeda, jadi tidak perlu kita bandingkan terlalu jauh,” ucap Wagub.
Ia mengingatkan kembali beberapa kebijakan yang dibuat oleh kepala daerah di tingkat kabupaten kota cukup sukses menekan laju inflasi, sampai mendapat penghargaan. Sebagai contoh, Tanah datar yang memenangi penghargaan sebagai Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) 2022 terbaik di wilayah Sumatera. Ataupun Kota Solok yang memberikan kompensasi kepada warganya yang berhenti merokok.Selain inflasi, hal serupa tentu juga berlaku bagi sektor lain, seperti pariwisata. Tidak jarang beberapa kepala daerah yang berhasil mengangkat potensi wisata juga mendapat penghargaan pada Anugrah Desa Wisata Indonesia (ADWI).
“Kita gak perlu belajar sampai keluar provinsi dalam membuat program, cukup saling belajar antar kabupaten dan kota. Perlu diingat Sumatera Barat merupakan provinsi produsen, tidak hanya pertanian, pariwisata kita juga tidak kalah saing. Maka dari itu untuk mengatasi inflasi di daerah kita, cukup saling bertukar informasi dalam bekerjasama,” tutup Wagub. (MC /Dinas Kominfotik Sumbar/RK)
Tags:
Sumbar