Anggota Komisi IV DPR-RI Ir. Endro Hermono menggelar Bimbingan Teknis Peran Karantina Pertanian untuk mendorong Akselerasi Ekspor Hasil Tanaman Kopi dari Kabupaten Blitar, di Hall Hotel Grand Mansion 1 Kota Blitar, Kamis (24/11/22).
Bimtek yang di buka oleh Ir. Endro Hermono didampingi narasumber dari Kabid Pengawasan dan Penindakan (Wasdak) Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya Anak Agung Oka dan Kabid.. Dispertapa Kabupaten Blitar dan diikuti sekitar 100 peserta dari Perwakilan Kelompok Wanita Tani (KWT) dan Gapoktan Kabupaten dan Kota Blitar.
Dalam sambutannya Endro Hermono mengatakan, perkebunan kopi di Blitar ini dimulai 1870 an, yang hingga sekarang ini juga masih ada beberapa perkebunan tersebut, termasuk perkebunan Karanganyar.
"Tidak dipungkiri bahwa kopi itu komoditi yang bagus sejak jaman dulu yang dipunyai negara kita, dan juga Blitar khususnya dan itu bisa menjadi produk ekspor yang cukup bagus," tuturnya.
Akan tetapi dulu itu terkendala harus dengan jumlah yang besar, sehingga hanya pengusaha besar yang bisa. Namun sekarang dengan banyaknya media online dan saudara-saudara kita yang sudah mulai banyak berbisnis diluar negeri dan bantuan kementrian pertanian, bagaimana untuk membantu masyarakat kita bisa ekspor meskipun tidak dalam jumlah yang terlalu banyak, sehingga UKM bisa bangkit.
"Dan untuk menambah pengetahuan dan edukasi ke masyarakat tentang ekspor maka Alhamdulillah hari ini bisa terlaksana Bimtek dengan menggandeng Kementrian pertanian untuk memberikan pemahaman dan wawasan tatacara dan syarat apa saja dalam ekspor sebuah produk tersebut," papar Endro.
Lebih lanjut Endro juga menambahkan, dengan adanya Bimtek ini diharapkan UKM bisa bangkit dan ekonomi khususnya pengusaha kecil dan petani kita, baik itu kopi maupun vanili dan lainya bisa terangkat, dengan bisa ekspor sendiri keluar negeri dan produk perkebunan dan pertanian kita bisa semakin dikenal di mancanegara.
"Karena ini eranya produk UKM dan usaha kecil khususnya kabupaten Blitar bisa bangkit untuk go internasional," tegasnya.
Dan tetaplah semangat petani ini digunakan bagaimana bisa efisiensi dalam produksi, "sehingga nilai tambah itu tetap tinggi, karena persaingan usaha saat ini juga semakin ketat, khususnya untuk bisa bersaing dengan produk dari luar," ungkap Endro.
Sementara itu, disela kegiatan Narasumber dalam Bimtek kali ini menambahkan, bagaimana masyarakat untuk meningkatkan akselerasi ekspor, seperti persyaratan apa yang dibutuhkan negara tujuan.
"Dalam meningkatkan ekspor tentunya Balai karantina juga berperan, untuk mengkolaborasikan antara petani dan eksportir. Dan kita juga menyampaikan informasi yang diperlukan untuk semisal produk kopi seperti apa yang dipersyaratkan negara tujuan, sehingga saat budidaya nanti sudah berorientasi pada produk standar ekspor," ujar Samsu Analisis dari Kementrian Pertanian.(edy)
Tags:
Jatim