Rumah industri ‘Madam Oud’ saat ini sedang gencar melakukan promosi melalui even atau pameran, baik di kabupaten mau pun kota bahkan luar daerah Blitar agar produk-produk Madam Oud semakin dikenal luas.
Rumah industri yang terletak di Dusun Gajah, Desa Papungan ini menghasilkan aneka macam produk turunan kayu gaharu itu, hadir di Festival Kresnayana VII. Sebuah festival yang berisi seminar kepemimpinan dan pameran seni rupa, pameran UMKM produk-produk kreatif hingga layanan per izinan usaha, kependudukan dan perbankan , di Amphitheater Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar yang dimulai Kamis – Sabtu, 2 – 4 Juni 2022 yang dibuka oleh Sekda Kabupaten Blitar, Izul Marom, Kamis (2/6/2022) pagi.
Pemilik Madam Oud, Dewi Fortuna mengata kan, pengenalan produk-produk Madam Oud cukup gencar, baik di Blitar maupun di luar daerah. “Tanaman ini asli Indonesia, menurut saya pengenalan produk-produk nya tidak sebatas Blitar saja. Namun begitu kita memperkenalkan diri bahwa kita dari Kabupaten Blitar,” terang Dewi, di Galeri Madam Oud saat hadir di Festival Kresnayana VII 2022.
Dewi memaparkan, pihaknya fokus pada pengolahan kayu gaharu mulai dari daun hingga akar, artinya tidak ada limbah, semua bisa dimanfaatkan.
“Daunnya kita bikin wedang, bijinya dapat dijadikan kopi, artinya bisa dikonsumsi. Kemudian kulit gaharu sendiri disuling menghasilkan minyak dan hydrosol yaitu cairan berkualitas tinggi. Untuk akarnya dibuat tasbih lalu rantingnya jadi pipa rokok,” kata Dewi.
“Jadi inovasi-inovasi produknya makin kita tingkatkan,” sambungnya.
Dewi menyebut, untuk bahan baku teh dan kopi selalu segar, terbukti masyarakat di Blitar maupun luar daerah memberikan respon positif. Bahkan dari awal produksi beberapa tahun lalu sampai sekarang, tidak ada masalah kesehatan timbul.
Dewi Fortuna berharap bahwa bantuan pemerintah untuk mensupport UMKM bisa lebih maksimal dan tepat sasaran, jangan tebang pilih.
“Pemerintah bilang ada bantuan bagi UMKM yang terdampak pandemi Covid-19 tapi pada kenyataannya tidak ada, kami tahu karena kami pelaku. Justru meskipun saya bukan orang Blitar tapi kami memperkerjakan masyarakat Blitar,” ujarnya.
“Kami ingin ada sinergi yang baik antara pemerintah dan pelaku usaha hingga UMKM ,” harap Dewi. (edy k )
Tags:
Jatim