Blitar,Wali Kota Blitar, Santoso menghadiri ‘brokohan’ peringatan hari lahir Presiden pertama Indonesia Ir Soekarno atau Bung Karno di Istana Gebang, Blitar, Senin (6/6/2022) malam.
Sedangkan makna dari Brokohan atau barokahan ini adalah wujud rasa syukur atas anugerah dan barokah dari Tuhan Yang Maha Esa, yang biasa dilakukan dalam adat budaya jawa dalam menyambut kelahiran bayi,” ungkap Santoso.
Suasana malam brokohan yang juga di hadiri Komandan Korem 081/DSJ, Forkopimda TNI/Polri, Santoso juga menyebutkan, kehadiran TNI/Polri bersama Pemkot Blitar juga merupakan bagian dari sinergitas dan kekompakan, contoh keteladanan Bung Karno yang terlahir pada 6 Juni 1901, dan peringatan ini sudah yang ke 121.
“Alhamdulilah acara malam ini dihadiri oleh pak Danrem, dalam rangka bhakti sosial bagi masyarakat Kota Blitar, ini adalah sebagai bentuk sinergitas antara TNI/Polri, Pemerintah Kota Blitar dan masyarakat Kota Blitar dalam rangka mengadakan selamatan atas lahirnya Bung Karno,” tutur Walikota.
Selanjutnya juga dikatakan oleh orang nomor satu di Kota Blitar, moment bulan Bung Karno adalah agar seluruh ajaran dan ketauladanan Bung Karno menjadi warisan yang memiliki nilai luhur yang harus jadi contoh dan panutan kita semua.
“Mudah- mudahan seluruh ketauladanan almarhum Bung Karno ini, api dan semangat perjuangannya senantiasa dapat diwarisi oleh masyarakat kota Blitar yang kita cintai, dan pada seluruh Bangsa Indonesia umumnya,” harapnya.
Walikota Blitar juga menekankan bulan Bung Karno adalah juga bagian dari destinasi wisata Kota Blitar, diawali dari tanggal 1 Juni adalah hari lahirnya Pancasila, pada tanggal 6 Juni adalah hari lahirnya Bung Karno dan pada tanggal 20 Juni adalah wafatnya Bung Karno diperingati sebagai Khaul Bung Karno.
Selama satu bulan penuh Kota Blitar akan menjadi pusat perhatian khalayak Nasional dan Internasional, karena disini ada bazar jadoel dengan kuliner tempo dulu, kesenian tradisional, kirab budaya dan lainya. Pada malam brokohan di Istana Gebang juga digelar pentas seni pagelaran wayang kulit semalam suntuk menandai pagelaran.
Walikota Blitar menyempatkan diri menyerahkan salah satu tokoh wayang Gatot Kaca kepada Sang Dalang dari lokal Blitar, pentas seni malam itu cukup banyak dipadati pengunjung yang haus hiburan, karena selama masa pandemi tak ada kemewahan semua kegiatan dilakukan sangat sederhana dan tidak terbuka untuk umum seperti tahun ini, meski demikian untuk menuju masa dari pandemi menuju endemi masyarakat juga diwajibkan mematuhi protokol kesehatan.(kmf/ edy)
Tags:
Jatim