Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat (Sekdaprov Sumbar) Hansastri, didampingi oleh Sekda Kabupaten Pasaman Barat, Hendra Putra mengunjungi Masjid Taqwa Nagari Air Balam, Kecamatan Koto Balingka, Kabupaten Pasaman Barat, dalam agenda Safari Ramadhan 1443 Hijriah, Sabtu (16/4/2022) malam.
Di Masjid yang berada di kampung halaman Hansastri tersebut, selain dalam rangka menjalin silaturahmi antar pemerintah dan masyarakatnya, Hansastri juga menyampaikan kepada masyarakat tentang Visi Misi Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat, yang tertuang di dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah).
Salah satu Visi Misi tersebut ialah memajukan sektor pertanian. Hansastri sampaikan bahwa pemerintah ingin meningkatkan pendapatan petani dan mengalokasikan 10 persen APBD Pemprov Sumbar setiap tahunnya untuk pertanian.
"Sekitar 57 persen masyarakat Sumbar bekerja di sektor pertanian, jika kita fokus memajukan sektor ini, maka sama saja kita telah memajukan separuh perekonomian masyarakat di Sumatera Barat," sebut Hansastri, yang juga selaku Ketua Tim XII Safari Ramadhan Prov. Sumbar.
Ia mengatakan sektor pertanian memberikan kontribusi terbesar bagi Sumbar, rata-rata 23 persen pendapatan daerah berasal dari sektor pertanian. "Mata pencaharian utama masyarakat Air Balam adalah kelapa sawit. Beberapa tahun yang lalu, harga kelapa sawit jatuh sampai seribu rupiah perkilo, hal tersebut membuat masyarakat mengeluh dan mengadu kepada kami," ujarnya.
Lebih lanjut, Hansastri menyampaikan kabar baik terkait perkembangan harga Tandan Buah Segar (TBS) ini tahun terakhir sudah berkisar Rp3500,-/kg. "Setiap minggu saya menandatangani berapa harga sawit Tandan Buah Segar (TBS) di Sumbar. Terakhir harga sawit berkisar Rp. 4100-, bahkan sampai Rp4500-, di minggu ini," katanya.
Hansastri menyebutkan, untuk meningkatkan produksi kelapa sawit masyarakat tahun ini, ada program dari pemerintah yaitu peremajaan kebun sawit. Kegiatan tersebut guna menjaga komoditas sawit sebagai komoditas strategis nasional bisa tetap berkelanjutan."Pemerintah menargetkan alokasi anggaran setiap tahun sebesar 30 juta rupiah untuk 1 hektar lahan, sekitar 8 ribu hektar tanah rencana nya akan disediakan untuk menanam sawit baru," ujarnya.
Terakhir, Sekda juga menyinggung soal dua proyek strategis pembangunan jalan di Sumatra Barat senilai Rp1,5 triliun. Dua proyek nasional tersebut adalah jalan akses Trans Mentawai dan Teluk Tapang di Pasaman Barat.
"Tujuan pembangunan jalan ini adalah untuk mengkoneksikan antar daerah di Sumbar. Untuk Trans Mentawai sudah tersedia anggaran Rp700 miliar dan Teluk Tapang Rp815 miliar," paparnya. Ia ber harap dengan dibangunnya kedua jalan tersebut dapat memudahkan akses petani untuk mengekspor hasil kebun sawitnya keluar daerah Sumatera. Rangkaian kegiatan safari Ramadhan diakhiri dengan ceramah agama yang disampaikan oleh Ustad Sofwan Diran.
Tampak hadir mendampingi Sekda, Kepala Dinas Kesehatan, dr. Lila Yanwar, Kepala Dinas Naker trans, Nizam Ul Muluk, Kepala Bagian Administrasi Pimpinan, Zardi Syahrir, perwakilan BPKAD dan perwakilan dari Biro Kesra, Indah Sriwahyuni.(via/MMC/Dinas Kominfotik Sumbar.Rk)
Tags:
Sumbar