Realitakini.com-Agam, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Agam melalui Satgas Penanganan Covid-19 berkomitmen mempercepat pemberian vaksin Covid-19 guna menciptakan herd immunity di tengah-tengah masyarakat.
Komitmen tersebut diperkuat melalui Rapat Koordinasi (Rakor) Satgas Covid-19 Kabupaten Agam usai apel percepatan pemberian vaksin Covid-19 di wilayah hukum Polres Agam, Rabu (17/11).
Rakor yang digelar di Aula Bappeda itu menghadirkan sejumlah camat, kepala puskesmas, wali nagari dan wali jorong yang bertugas di Agam bagian barat. Turut hadir, kepala OPD, kepala Badan, Kapolsek dan perwakilan TNI.
Ketua Harian Satgas Covid-19 Kabupaten Agam, Irwan Fikri, SH mengatakan pihaknya masih terus berupaya memperluas cakupan vaksinasi Covid-19 dengan menyasar masyarakat hingga ke tingkat jorong.
Dikatakan, saat ini tim Satgas Covid-19 bersama Polres Agam telah turun ke lapangan guna melakukan pendataan masyarakat yang telah dan belum mendapatkan vaksin Covid-19.
“Melalui sensus ini akan dilakukaan pendataan, jadi akan tampak data siapa saja masyarakat yang sudah divaksin, jika belum apa alasannya,” ujar Irwan Fikri, SH Dt. Parpatiah.
Pihaknya menginstruksikan camat sebagai Ketua Satgas tingkat kecamatan untuk membangun koordinasi dengan Forkopimca agar pelaksanaan percepatan vaksinasi Covid-19 bisa terlaksana dengan maksimal.
Disampaikan lebih lanjut, saat ini capaian Vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Agam baru di angka 30,3 persen. Jumlah tersebut diperkirakan meningkat, jika kelebihan sasaran 15.000 jiwa lebih di kecamatan Matur dilakukan pemuktahiran.
“Jumlah sasaran vaksinasi Covid-19 di Matur terdapat kesalahan database, dimana jumlah sasaran melebihi jumlah penduduk, selisihnya kurang lebih 15.000 jiwa, namun terlepas dari itu, kita terus mengupayakan percepatan vaksinasi dengan semaksimal mungkin,” sebutnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Agam, dr. Hendri Rusdian, M.Kes mengungkapkan kelebihan sasaran vaksinasi Covid-19 di Kecamatan Matur telah ditindaklanjuti ke Pusat Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
“Hal ini telah dibicarakan Kemenkes, saat ini kita tinggal menunggu bagaimana keputusan terkait persoalan ini,” ujarnya. (Aldi)