Hal itu disampaikan
Supardi saat menerima empat orang siswa perwakilan Sumatera Barat dalam program
tersebut, Kamis (16/9/2021). Menurut Supardi, Pendidikan politik terhadap siswa
Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan (SMA/ SMK), menjadi unsur strategis dalam
membentuk sistem pemerintah yang lebih baik di masa depan.
“Program Parlemen
Remaja yang dicetus oleh DPR RI ini sangat bagus untuk meningkatkan pemaham an
remaja terhadap politik dan legislatif sehingga ke depan akan terbentuk
generasi muda yang mampu berkiprah dalam sistem pemerintahan yang lebih baik,”
kata Supardi.
Dia berharap, peserta yang mengikuti program tersebut dapat memupuk diri menjadi seorang negara wan. Rangkaian program yang dilalui para siswa, akan meningkatkan minat dalam mengenal dunia politik. Supardi menambahkan, menjadi seorang politisi idealnya melalui berbagai tahapan hingga akhirnya akan mewakili masyarakat di parlemen. Melalui Program Parlemen Remaja, diharapkan dapat menumbuhkembangkan jiwa politisi yang ideal bagi kebutuhan masyarakat, negara dan bangsa.
“Siswa yang mengikuti
program ini ditempa pembekalan untuk terjun ke dunia politik, menularkan
pengetahuan yang diperolehnya kepada rekan-rekan sejawat sehingga meminimalisir
hadirnya “politisi karbitan” di parlemen,” tambahnya.
Program Parlemen
Remaja merupakan kegiatan pembelajaran politik kepada generasi muda, khususnya
pelajar tingkat SMA/ SMK. Mereka mengikuti simulasi menjadi Anggota DPR RI
selama 5 hari. Program tersebut diselenggarakan sejak tanggal 13 hingga 17
September 2021. Tema program tahun ini adalah “Remaja di Era Kebebasan
Informasi: Siaran Berkualitas, Masyarakat Cerdas”.
Tahun ini, program
dilaksanakan secara virtual. Empat orang peserta perwakilan Sumbar mengikuti
rangkaian kegiatan di rumah dinas Ketua DPRD Sumbar. Empat siswa dan siswi
perwakilan Sumbar tersebut adalah Aldi Rahmad siswa SMAN 1 Pasaman, Aisyah
Zharfania Qintara dari SMAN 3 Padang, Nindi Janetri Jafri dari SMAN 3 Painan
dan Qurratul Hilma dari MAN 2 Payakumbuh.
Aisyah Sharfanita Qintara, salah seorang peserta mengungkapkan, selama lima hari, mereka akan me ngikuti simulasi duduk di parlemen. Menjadi anggota DPR RI, rapat-rapat komisi, menampung aspirasi masyarakat, membahas RUU, rapat dengar pendapat, hingga kunjungan kerja dan sebagainya. (F/wRk)