MrJazsohanisharma
Baca Post Terbaru DPRD Sumbar Resmi Membentuk Panitia Khusus Untuk Membahas RPJMD 2025-2029   Baca Post Terbaru DPRD Sumbar Dengarkan Penyampaian Ranwal RPJMD 2025–2029, Dalam Rapat Paripurna    Baca Post Terbaru Sidak Pascalebaran, Gubernur Mahyeldi Sebut Idul Fithri Sebagai Momentum Memperbaiki Kinerja Individu Dan Institusi   Baca Post Terbaru Wali Kota Pariaman Yota Balad,Pimpin Apel Gabungan Setelah Cuti Idul Fitri   Baca Post Terbaru Bupati Solok Tekankan Semangat Pelayanan Dan Integritas Kerja Saat Apel Gabungan Perdana Pasca Idul Fitri 1446 H,   Baca Post Terbaru Tindak Lanjuti Putusan MK, Debat Terbuka PSU Pasaman Di Gelar 15 April 2025   Baca Post Terbaru Ketua DPRD Sumbar Muhidi L :"Momentum Idulfitri Seharusnya Menjadi Energi Baru Bagi Aparatur Sipil Negara Untuk Memberikan Pelayanan Terbaik Kepada Masyarakat   Baca Post Terbaru Penggunaan Kop Wakil Bupati Solok Sudah Sesuai Aturan   Baca Post Terbaru Momentum PSU Menentukan Pasaman 5 Tahun Kedepan   Baca Post Terbaru Berjalan Sukses, Bupati Resmi Menutup Pagelaran Sepekan Kesenian Alek Anak Nagari Andaleh Baruah Bukik    Baca Post Terbaru Hadiri Halal Bi Halal Anduriang, Desrizal di Sambut Hangat Masyarakat    Baca Post Terbaru Wali Kota Pariaman Yota Balad Ketika Hadiri Kejuaraan Pacu Kudo Piala Bupati Padang Pariaman Cup 2025   Baca Post Terbaru Aksi Simpatik Kapolres Blitar,Bagikan Helm Gratis Saat Pantau Arus Balik Lebaran 2025   Baca Post Terbaru Keberhasilan : Sat Reskrim Polres Blitar Berhasil Amankan Terduga Pelaku Pembacokan Di Wonotirto Kurang Dari 2 x 24    Baca Post Terbaru Bupati Solok Jon Firman Pandu Hadiri Kegiatan "Manjalo Ikan" Di Jorong Lubuak Muaro Nagari Sungai Abu   Baca Post Terbaru Raih IPM 76,43, Wagub Vasko Prioritaskan Pengembangan Kompetensi Guru Di Sumbar   Baca Post Terbaru Titik Terang : Polres Blitar, TNI, Dan BPBD Kab. Blitar Berhasil Evakuasi Korban Tenggelam Di Dam Sungai Berut Jatinom   Baca Post Terbaru Wagub Sumbar, Vasko Ruseimy Perkuat Identitas Keminangkabauan Di Bandara Internasional   Baca Post Terbaru Bupati Solok Hadiri Mubes Ikatan Keluarga Kacang (IKKA) Se-Indonesia Tahun 2025   Baca Post Terbaru Polres Blitar Siagakan Pleton Patroli Dan Pleton Urai Pastikan Arus Lalu Lintas Lancar Selama Mudik dan Arus Balik Lebaran 2025  

Rangkiang Di Museum Istano Basa Pagaruyung


Realitakini.com Tanah Datar                              -Di halaman Museum Istano Basa Pagaruyung berdiri sebuah bangunan memiliki fitur mirip rumah gadang tapi dalam ukuran  kecil yang dihiasi ukiran dengan atap ijuk dan bergonjong  yang bernama Rangkiang.

Rangkiang yang berdiri halaman Museum Istano Basa Pagaruyung  bernama Rangkiang Patah Sembilan. Rangkiang patah sembilan ini merupakan gabungan dari Rangkiang yang sesuai dengan nama dan fungsinya

Rangkiang adalah lumbung padi tempat penyimpanan hasil panen padi masyarakat Minangkabau. ada tiga nama  serta fungsi dan kegunaan Rangkiang menurut fungsi dan kegunaannya

Rangkiang Sibayau-Bayau berfungsi untuk menyimpan padi hasil panen yang hanya digunakan untuk anak dan kemenakan maknanya padi atau bahan makanan yang disimpan di Rangkiang ini hanya dipergunakan untuk makan anak dan kemenakan.

Rangkiang Sitinjau Lauik (sitinjau laut) tempat menyimpan hasil panen padi yang akan digunakan untuk orang dagang yang datang maksud nya bila ada orang lain yang datang ke kampung kita maka makannya diambil dari lumbung padi Sitinjau Lauik,.

Sedangkan Rangkiang Sitangka Lapa tempat menyimpan hasil panen padi untuk diberikan kepada orang-orang yang benar-benar membutuhkannya maknanya bila ada orang kelaparan dan datang memintah maka padi yang di berikan berasal dari Rangkiang ini.

Rangkiang Kaciak (rangkiang kecil), yaitu tempat menyimpan padi abuan yang akan digunakan untuk benih dan biaya mengerjakan sawah pada musim berikutnya. Atapnya tidak bergonjong dan bangunannya lebih kecil dan rendah. Ada kalanya bentuknya bundar.

Secara fungsional rangkiang dirancang untuk menangulangi kaum atau orang yang mempunyai rumah gadang dari paceklik, atau memenuhi kebutuhan dikala terdesak umpanya untuk keperluan upacara adat, melewakan gala dan untuk persiapan atau cadangan dalam keadaan mendesak, serta untuk keperluan panghulu ketika menjalankan tugas sehari.

Pada masa lalu rangkiang menjadi bagian vital dalan mempertahankan kelangsungan kehidupan anak kemenakan. Keberadaannya dijadikan sebagai indikator kekayaan seseorang semakin banyak sebuah kaum memiliki rangkiang maka kedudukan mereka dalam masyarakat semakin tinggi.

Rangkiang Patah Sembilan yang berdiri dihalaman museum Istano Basa Pagaruyung yang merupakan gabungan dari nama-nama rangkiang  adalah untuk menyimpan hasil panen padi yang akan digunakan sesuai dengan nama dan fungsinya.(M)

Penulis Mailis

Sumber
-Sutan Syahril Amga Tokoh Adat
-Wikipedia

Post a Comment

Previous Post Next Post