Ia menyebutkan, hasil ubinan didapatkan produktivitas jagung pipilan 10,856 ton per hektare. "Mudah-mudahan produksi jagung di Kabupaten Pesisir Selatan dengan harga saat ini dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan bersinergi dengan visi dan misi Bupati Rusma Yul Anwar dan Wabup Rudi Hariyansyah," katanya.
Disampung itu menurutnya, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Pesisir Selatan juga melakukan gerakan tanam jagung dalam mendukung swasembada pangan berkelanjutan di daerah ini. "Untuk meningkatkan ekonomi keluarga, maka petani diminta tidak terpaku dengan satu komodoti saja seperti padi, tetapi juga mengembangkan komoditi lain salah satunya jagung. Soalnya, selain harga jagung sangat menjanjikan, tanaman jagung ini juga mudah dirawat dan rendah biaya produksi," sebutnya.
Dikatakan, masyarakat petani diminta mengolah lahan tidur agar tetap menjadi produktif. Lahan tidur muncul akibat kekeringan pada lahan sawah tadah hujan, tetapi bisa dimanfaatkan untuk tanaman jagung.
"Jagung bisa menjadi alternatif pada lahan tidur, terutama bekas sawah tadah hujan yang sudah meng alami kekeringan. Saat ini jagung memiliki pasar yang jelas dan kestabilan harga cukup terjamin. Ini dikarenakan tingkat permintaan jagung pipilan yang masih cukup tinggi," terangnya ( Kmf/ Rk)