MrJazsohanisharma
Baca Post Terbaru DPRD Sumbar Resmi Membentuk Panitia Khusus Untuk Membahas RPJMD 2025-2029   Baca Post Terbaru DPRD Sumbar Dengarkan Penyampaian Ranwal RPJMD 2025–2029, Dalam Rapat Paripurna    Baca Post Terbaru Bupati Solok Jon Firman Pandu, SH: Peringatan Hari Jadi Kabupaten Solok Ke 112 Tahun Ini Menjadi Lebih Istimewa   Baca Post Terbaru Wakil Bupati Solok H. Candra Diskusi Program Susu Gratis Untuk Anak Sekolah Di Kabupaten Solok Bersama Owner Sirukam Dairy Farm   Baca Post Terbaru Bupati Solok Jon Firman Pandu Resmikan Gedung DPRD Kabupaten Solok   Baca Post Terbaru Sidak Pascalebaran, Gubernur Mahyeldi Sebut Idul Fithri Sebagai Momentum Memperbaiki Kinerja Individu Dan Institusi   Baca Post Terbaru Wali Kota Pariaman Yota Balad,Pimpin Apel Gabungan Setelah Cuti Idul Fitri   Baca Post Terbaru Tradisi Rutin Setiap Tahun Bupati Dan Wabup Blitar Kunjungi Wisata Edukasi Kampung Coklat    Baca Post Terbaru Bupati Solok Tekankan Semangat Pelayanan Dan Integritas Kerja Saat Apel Gabungan Perdana Pasca Idul Fitri 1446 H,   Baca Post Terbaru Yota Balad Bersama Anggota DPR RI Dari Fraksi PAN, Arisal Azis, Tinjau GOR Rawang Jadi Homebase Josal FC Piaman   Baca Post Terbaru Walikota Blitar Pimpin Upacara Peringatan Hari Jadi ke-119 ,Kota Blitar Baru, Kota Blitar Maju,    Baca Post Terbaru Tindak Lanjuti Putusan MK, Debat Terbuka PSU Pasaman Di Gelar 15 April 2025   Baca Post Terbaru Ketua DPRD Sumbar Muhidi L :"Momentum Idulfitri Seharusnya Menjadi Energi Baru Bagi Aparatur Sipil Negara Untuk Memberikan Pelayanan Terbaik Kepada Masyarakat   Baca Post Terbaru Penggunaan Kop Wakil Bupati Solok Sudah Sesuai Aturan   Baca Post Terbaru Momentum PSU Menentukan Pasaman 5 Tahun Kedepan   Baca Post Terbaru Pastikan Puncak Arus Balik Aman, Kapolres Blitar Terjun Langsung Pantau Arus Lalu Lintas Dan Kenyamanan Masyarakat Saat Berlibur Di Wisata Pantai Kabupaten Blitar   Baca Post Terbaru Berjalan Sukses, Bupati Resmi Menutup Pagelaran Sepekan Kesenian Alek Anak Nagari Andaleh Baruah Bukik    Baca Post Terbaru Hadiri Halal Bi Halal Anduriang, Desrizal di Sambut Hangat Masyarakat    Baca Post Terbaru Wali Kota Pariaman Yota Balad Ketika Hadiri Kejuaraan Pacu Kudo Piala Bupati Padang Pariaman Cup 2025   Baca Post Terbaru Aksi Simpatik Kapolres Blitar,Bagikan Helm Gratis Saat Pantau Arus Balik Lebaran 2025  

Empat Elemen Spritual Melekat Pada Museum Istano Basa Pagaruyung

Realitakini.com Tanah Datar                              -
Museum Istano Basa Pagaruyung merupakan simbol kebudayaan alam Minangkabau, seperti bangunan lainnya Rumah Gadang ini memiliki elemen dan unsur-unsur pembentuk bangunan itu sendiri, bangunan atapnya seperti tanduk (gonjong), ruang dalam, dinding Rumah Gadang yang penuh ukiran, dan tangga di depan Rumah Gadang itu sendiri. 

Sedangkan menurut teori arsitektur, elemen-elemen pembentuk suatu arsitektur antara lain : titik, garis, bidang, ruang, bentuk, tekstur dan warna. Selanjutnya analisis mengenai makna spiritual Islam pada Rumah Gadang Museum Istano Basa Pagaruyung sebagai berikut. 

Elemen Garis yaitu garis dengan arah vertikal dan horizontal tampak pada penempatan tangga di depan pintu masuk bangunan Rumah Gadang, garis pada tangga terlihat mendominasi dengan adanya pengulangan. 

Maknanya yakni jumlah janjang anak tangga Rumah Gadang Museum Istano Basa Pagaruyung, ber jumlah ganjil yaitu 11 anak tanggatangga. Keganjilan pada bilangan ini disukai oleh masyarakat Minangkabau, karena sesuai dengan Alquran dan Hadist, yang mengatakan bahwa Allah itu Esa dan Ia menyenangi yang ganjil. Sebab yang genap adalah sudah sempurna dan sudah lengkap, dan hanya milik Allah SWT. 

Elemen Bidang yaitu ornamen ukiran alam yang penuh mendominasi pada bidang fasad bangunan arsitektur Rumah Gadang Museum Istano Basa Pagaruyung. Maknanya, ukiran di Rumah Gadang Istano Basa Pagaruyung umumnya bermotif alam, seperti akar, daun, bunga dan hewan. Kesemuanya lebih identik dengan pantulan makna-makna simbolik dari pada meniru bentuk alam tersebut. 

Hal ini dikarenakan prinsip orang Minangkabau yang berdasar pada adat budaya Minangkabau, dengan ketentuan Islam dalam Alquran dan Hadist yang merupakan syari'at, yang melarang manusia untuk menggambarkan makhluk hidup secara utuh. 

Elemen Bentuk yaitu bentuk atap gonjong memiliki analogi, yang berasal dari tanduk kerbau dan meng ikuti alam. Maknanya, bentuk atap gonjong yang terinspirasi dari hewan kerbau, disimbolkan sebagai interaksi kepada Tuhan, dimana bentuk gonjongnya yang selalu mencuat ke atas atau ke langit. 

Selanjutnya, Rumah Gadang Museum Istano Basa Pagaruyung memiliki 11 gonjong, sehingga ke beradaannya lebih diagungkan dibandingkan dengan Rumah Gadang biasa yang memiliki 4 gonjong, sehingga lebih dianggap sakrak dan monumental, terlebih jumlah gonjongnya yang ganjil. 

Sedangkan material atap yang terbuat dari ijuk, berbeda dengan Rumah Gadang lainnya. Maknanya, ijuk pada atap Museum Istano Basa Pagaruyung, diibaratkan sebagai mahkota dalam suatu Rumah Gadang, maka dengan banyak digantinya material ijuk di Rumah Gadang lain  saat ini dengan atap seng, seolah-olah Rumah Gadang tidak lagi mempunyai mahkota. 

Terakhir Ruang yaitu bentuk ruang mengikuti struktur, ruangan bersifat linear, dan fungsi ruang mengikuti hirarki. Maknanya, Rumah Gadang Museum Istano Basa Pagaruyung terdiri dari 9 biliak yang mengikuti struktur bangunan, dimana 2 biliak diantaranya tidak digunakan sebagai ruangan, melainkan sebagai tempat jalan menuju dapur dan tangga. Jumlah biliak nya yang ganjil, Lagi-lagi bermakna spiritual yaitu mengingat akan bilangan yang disukai Allah SWT. (M)

Penulis Mailis

Sumber
 -Basyir Dt Bungsu Tokoh Adat Nagari Pagaruyung
-Yose Lokal Guide Museum Istano Basa Pagaruyung

Post a Comment

Previous Post Next Post