Dalam RAPBDP 2021 ini, Hendri Septa mengatakan ,”pendapatan daerah direncanakan mencapai Rp 2,526 triliun. Jumlah ini turun sebesar Rp 99,806 miliar atau 3,80 persen dari target pendapatan daerah pada APBD awal tahun 2021 yakni sebesar Rp 2,626 triliun.Sementara untuk mendukung tercapainya sasaran strategis sesuai dengan arah kebijakan dan prioritas pembangunan dalam Perubahan KUA dan PPAS tahun 2021, belanja daerah direncanakan sebesar Rp2,540 triliun sebut Hendri Septa . Jumlah ini turun Rp109,58 miluar atau 4,14 persen dari pagu belanja daerah pada APBD awal tahun 2021 yang sebesar Rp2,649 triliun.
"Penurunan belanja daerah tersebut berada pada belanja pegawai, belanja subsidi, belanja bantuan sosial, belanja modal tanah, belanja modal gedung dan bangunan serta belanja modal jalan, jaringan, irigasi san belanja bantuan keuangan," jelasnya."Dari sisi penerimaan kita harus mampu meningkatkan, menggali dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan daerah terutama pendapatan asli daerah (PAD). Sementara dari sisi belanja kita harus dapat meningkatkan kualitas dan produktivitas belanja. Sehingga setiap rupiah yang kuta belanjakan harus digunakan untuk kegiatan dan program yang benar-benar produktif dan mampu memberikan nilai tambah sebesar-beaarnya bagi masyarakat," ujanya menambahkan.
Lebih lanjut wako juga berharap, RAPBDP 2021 beserta rencana anggaran yang disampaikan dapat dijadikan prioritas bersama DPRD Kota Padang."Kita butuh penyempurnaan. Untuk itu dalam proses selanjutnya semoga bisa lebih disempurbakan melalui konsultasi Badan Anggaran (Banggar) DPRD Padang dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) serta OPD sebelum ditetapkan menjadi Peraturan Daerah (Perda). Semoga semuanya berjalan dengan lancar tentunya," harap wali kota muda tersebut.
