Realitakini.com- Agam
Walaupun masa Pandemi Tidak kunjung selesai, sepertinya tidak menyurutkan rasa patriotisme kebangsaan bagi masyarakat Indonesia. Bahkan bagi kalangan pecinta pendaki gunung. Apalagi dengan niat dan keinginan mereka untuk bisa menancapkan bendera merah putih di puncak gunung tersebut.
HUT Republik Indonesia dirayakan seluruh penduduk Indonesia. Namun, perayaannya tentu dengan cara yang berbeda-beda. Salah satu tradisi, bagi sebuah komunitas pendaki gunung dengan mengibarkan bendera merah putih di puncak gunung.
Sebagai langkah antisipasi resiko dan penyelamatan, PMI Kabupaten Agam lakukan giat siaga, di sekitaran lokasi gunung Marapi yang ada di Sumatera Barat.
Kepala Markas PMI Kabupaten Agam, Ade Alfani, menyebutkan, bahwa PMI mengirimkan beberapa orang personel untuk siaga serta membantu kelancaran di pendakian Gunung Marapi.
Hal ini juga berdasarkan permintaan dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Batu palano Sungai Pua, Kabupaten Agam. Adapun Tim yang kita tugaskan yaitu sejak tanggal 15- 19 Agustus 2021. " Ungkap Ade". Selasa, (17/08).
Untuk personel yang diterjunkan, dibagi menjadi beberapa tim. Dimana dalam setiap pos kita tempatkan personel PMI serta ranger yang ditugaskan. Adapun pembagiannya, Tim 1 bertugas di BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) Batu Palano sebagai siaga pertolongan pertama dan evakuasi ambulans.
Sedangkan untuk tim 2 berada di lantai 2 atau shelter 2 yang terdiri dari personel PMI dan beberapa orang dari ranger marapi. Tim 3 berada di km3 dan tim 4 bertugas di cadas marapi."Jelasnya".
Rahmat.S salah satu personel PMI Agam, mengatakan, pendakian via Batu Palano di tutup tanggal 16 Agustus 2021, sehingga tim dan panitia yang bertugas bisa fokus kepada aktivitas para pendaki yang turun gunung saja. sampai saat ini pendaki yang telah melakukan registrasi sebanyak 4 ribu lebih.
Rahmat.S juga menginformasikan, mulai tanggal 18 Agustus para pendaki diminta untuk turun dan meninggalkan cadas Marapi guna mensterilkan Gunung Marapi dari aktivitas. Mudah mudahan tidak terjadi peristiwa yang memprihatinkan bagi para pendaki kita."Harap Rahmat".
Hingga saat ini, trouble yang banyak terjadi adalah kram otot. Hal ini terjadi dikarenakan faktor kelelahan dan tumpuan beban yang dibawa pendaki selama aktivitas pendakian.
Mengingat cuaca ekstrim, PMI Kabupaten Agam berharap agar para pendaki tetap berhati-hati dan waspada selama melakukan aktivitas pendakian. selalu menjaga kesehatan, membawa perlengkapan serta peralatan pribadi yang dibutuhkan dan menjaga kebersihan dengan membuang sampah di plastik yang telah disediakan oleh panitia.
Rumdaniel, wakil ketua pokdarwis juga memberikan imbauan kepada para pendaki agar selalu menjaga dan menerapkan protokol kesehatan, agar tidak terjadi penambahan kluster di pendakian. Selain itu, Ia juga berharap agar tim yang bertugas selalu bekerjasama dan solid, sehingga apabila terjadi trouble dan hal yang tidak diinginkan cepat teratasi.(Aldi).
Tags:
Agam