Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Bengkulu, Risman Sipayung menggelar reses perdana di Kelurahan Sukamerindu, Rabu (9/6/2021). Reses ini fokus untuk menyerap aspirasi masyarakat khususnya penanganan banjir di wilayah tersebut.
“Untuk reses kali ini kita mendengarkan keluhan masyarakat, khususnya di Kelurahan Sukamerindu ini tentang masalah banjir,” kata Risman.
Risman menambahkan, persoalan banjir di Sukamerindu dan daerah sekitarnya merupakan masalah klasik yang tak kunjung tuntas. Upaya pemerintah yang dilakukan selama ini, kata Risman, terlihat belum membuahkan hasil.
“Kenapa setiap musim hujan kita selalu banjir, itu yang perlu kita cari solusinya,” sambung Risman.
Risman mengaku, hal tersebut belum bisa diatasi dengan baik. Namun ia akan berusaha untuk memenuhi permintaan warga dan mengusulkannya ke pemerintah terkait.
Selain masalah banjir, beberapa warga yang hadir reses juga mengeluhkan hal lain, seperti meminta perahu karet, perbaikan jalan RT 8 hingga RT 9 dan solusi untuk mengatasi masalah pendidikan daring.
“Kita minta pada pak Risman untuk mengusulkan adanya sekoci atau perahu di sini. Jika banjir bisa kami gunakan untuk evakuasi. Selain it kami mohon juga untuk adanya perbaikan siring,” kata Sriyanto, salah seorang warga yang hadir di lokasi reses.
Senada dengan Sriyanto, Lurah Sukamerindu Rendra Praja Dinata juga mengeluhkan hal serupa. Menurut Rendra secara administrasi Pemerintah Kelurahan telah beberapa kali mengusulkan penanganan banjir. Namun, hingga kini belum ada tindakan serius dari pemerintah.
“Masalah genangan, masalah banjir secara administrasi sudah kami sampaikan ke PU Provinsi. Tapi belum ada tanggapan. Maka dari itu kami mohon pada pak Risman untuk menyampaikan aspirasi kami,” ujarnya.
Di kesempatan lain, reses Risman Sipayung di Kelurahan Sumur Dewa juga dibanjiri aspirasi masyarakat. Di hadapan Risman, warga tidak ragu untuk menyampaikan keluh kesahnya. Di sini warga mengeluhkan tidak adanya tiang listrik yang menyambungkan kabel-kabel PLN. Kabel ini menurut warga dapat membahayakan sebab hanya menggantung di antara rumah warga.
Selain persoalan listrik, permintaan lain yang juga disampaikan warga ke Risman yakni masalah pendidikan. Salah satu kebijakan Sekolah Menengah Kejuruan di wilayah ini dinilai memberatkan masyarakat. Warga mengadu jika SMK ini tidak memperbolehkan siswa untuk belajar jika belum membayar uang seragam. Tidak hanya itu, sistem zonasi yang diterapkan dianggap terlalu jauh. Warga meminta peserta didik di lokasi untuk bisa bersekolah di SMA 4 Singgaran Pati.
Sementara di Kelurahan Sumber Jaya, Risman Sipayung menerima aspirasi warga yang meliputi bidang kesehatan dan pariwisata. Di bidang kesehatan, warga meminta adanya fogging. Alasannya, kediaman warga yang berada di dekat laut dan rawa rawan terhadap penyakit.
Sedangkan di bidang pariwisata, warga meminta Risman untuk menyampaikan ke pemerintah terkait penerimaan bantuan yang berhubungan dengan pariwisata dan sarana lainnya.
Namun, hal utama yang menjadi keluhan utama warga di daerah ini yakni terkait tidak adanya madrasah dan abrasi di sepanjang RT 12 hingga RT 13. Abrasi sejauh 300 meter ini dapat mengancam pemukiman warga jika tidak segera dibangun beronjong. (Rk/*)