"Awal mula saya bertemu dengan Pak Asubairi, waktu itu saya sedang mencari mushola yang akan diperbaiki dalam rangka kegiatan Binter. Kebetulan di dekat mushola itu, saya melihat rumah kecil yang terbuat dari papan dan beratap daun. Di depan rumah tersebut saya lihat seorang kakek yang sedang membersihkan halaman rumah bersama seorang nenek. Dengan spontan saya menghampiri mereka untuk menanyakan informasi terkait mushola yang rencananya akan dijadikan lokasi Binter," ungkapnya menceritakan awal pertemuannya dengan Asubairi.
Seiring berjalannya waktu, ditengah kegiatan renovasi mushola, Serka Ari banyak bertukar cerita dengan Si Kakek yang juga ikut membantu proses renovasi. Ketika Serka Ari melihat kolam yang ada di halaman rumah pak Asubairi, terbesit dihatinya menanyakan kolam itu diisi ikan apa oleh pak Asubairi dan ternyata kolam itu kosong.
"Begitu banyaknya cerita suka maupun duka dari perjalanan hidup pak Asubairi yang diceritakan kepada saya, akhirnya saya berniat untuk membantu beliau dengan memberikan bibit ikan untuk dimasukkan ke kolamnya, dengan harapan hasilnya nanti dapat membantu perekonomian beliau. Alhamdulillah, sampai sekarang kolam ikan itu masih terus berjalan walaupun masih ada terkendala sumber air, karena hanya mengandalkan air hujan. Insyaallah kedepan kalau ada rejeki, saya berencana membuatkan sumur bor untuk kebutuhan pak Asubairi dan kolam ikannya bahkan bisa dimanfaatkan juga untuk mushola karena tempatnya yang dekat dengan rumah pak Asubairi," tuturnya. (Penrindam/RK)