itu ia ungkapkan saat dihubungi di Dharmasraya, Kamis
(20/05), sekaitan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-133
yang jatuh pada hari ini."Tema Harkitnas 20 Mei 2021 adalah "Bangkit!
Kita Bangsa yang Tangguh!". Tema ini mengingatkan bahwa semangat
Kebangkitan Nasional dapat mengajarkan kita untuk selalu optimis dalam
menghadapi masa depan, " Ungkapnya.
Menurutnya, sebagai bangsa yang besar kita telah mengalami banyak dinamika dan problematika bahkan sebelum negara Republik Indonesia diproklamirkan pada 17 Agustus 1945Setiap tantangan tersebut, lanjutnya, selalu bisa dihadapi dan diatasi secara bersama, bahu membahu dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Ia mengatakan, momentun Kebangkitan Nasional itu menjadi
titik awal dalam membangun kesadaran untuk bergerak mengatasi
permasalahan-permasalahan bangsa Indonesia, yang sudah dlanggengkan sejak lama
dan salah satunya ditandai dengan berdirinya organisasi non politik, Boedi
Oetomo, oleh para aktivis dan pemikir cendekia besar bangsa ini.
Pada peringatan kali ini, lanjutnya, semangatnya akan tetap digelorakan secara bersama untuk terus memelihara, menumbuhkan dan menguatkan semangat gotong-royong sebagai landasan dalam melaksanakan pembangunan dan selalu optimis menghadapi masa depan, untuk mempercepat pulihnya bangsa Indonesia dari hantaman badai Pandemi Covid-19.Hari Kebangkitan Nasional, kata dia, juga mengingatkan kepada semangat untuk bergerak sebagai bangsa, dengan tanpa memandang suku, agama, ras, dan golongan mana pun.
"Mimpi kita untuk tancap gas memacu ekonomi dan
kemajuan peradaban sebagai simbol kebangkitan bangsa. Menuju Indonesia digital,
semakin digital akan semakin maju," Tegasnya.
Hari Kebangkitan Nasional ditetapkan pada tanggal 20 Mei setiap tahunnya. Tahun ini, Hari Kebangkitan Nasional 2021 jatuh pada hari Kamis.Dihimpun dari berbagai sumber sejarah perjuangan Bangsa Indonesia, Harkitnas 2021 ditetapkan berdasarkan hari berdirinya Boedi Oetomo (B0) pada 20 Mei 1908, yang merupakan organisasi yang bergerak di bidang sosial, ekonomi, dan kebudayaan, tetapi tidak bersifat politik.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa menuliskan, perjuangan yang selama ini bersifat kedaerahan berubah menjadi bersifat nasional dengan tujuan mencapai kemerdekaan Indonesia.Budi Utomo memelopori perjuangan dengan memanfaatkan kekuatan pemikiran dan mendorong munculnya organisasi-organisasi pergerakan lainnya.Presiden Soekarno menetapkan tanggal 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional pada 20 Mei 1948, di Istana Kepresidenan Yogyakarta. (R/ RK*)