Masyarakat Nagari Taluak Tigo Sakato, Kecamatan Batangkapas, Kabupaten Pesisir Selatan kini ber tanam cabe untuk meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga di tengah Pandemi Covid 19 .Yulkisman (37), salah seorang petani setempat, Rabu (21/4) mengatakan, awalnya masyarakat khawatir bertanam cabe, karena harus memiliki modal tinggi. Selain itu, cabe juga rentan terserang penyakit.
"Semua itu, menjadi dasar kekhawatiran kami dalam bertanam cabe. Makanya kami tidak semangat. Lebih-lebih, saat panen nanti harganya menjadi anjlok. Tambah rugi kami," tuturnya.
Dikatakan, setelah mendapat dukungan dan dorongan dari pemerintah nagari dan penyuluh pertanian se tempat, akhirnya sejumlah petani bersepakat memantapkan hati untuk mencoba bertanam cabe.Lahan pertanian yang berada di belakang rumah warga dan biasa diolah bertanam padi, sekarang sudah di tanami cabe.
"Setelah dihitung, seribu batang cabe modal yang dikeluarkan sebesar Rp 1 Juta. Saya sendiri, mencoba menanamnya 3 ribu batang. Sekarang sudah mulai panen setelah melewati masa tanam tiga bulan lalu," ulasnya.Yulkisman mengatakan, saat ini dia sudah mulai panen cabe dua kali dalam sepekan. Rasa syukur pun tak lupa diucapkan, karena di tengah situasi ekonomi yang belum stabil akibat Pandemi Covid 19, hasil panen cabe mampu memenuhi kebutuhan keluarga.
Disebutkan lagi, harga cabe ditingkat petani Rp 30 ribu per kilogram. Rata-rata petani bisa memanen 100 hingga 300 kilogram dalam kurun waktu sepekan."Jika dikalkulasikan, dalam sepekan itu, masyarakat bisa mendapatkan uang sekitar Rp 3 juta hingga 9 juta, jika memang harga jual cabe berada di angka Rp 30 ribu per kilogram," katanya.
Sementara itu Walinagari Taluak Tigo Sakato, Nofriandi membenarkan, saat ini masyarakat mulai ber lomba-lomba bertanam cabe. Sebagian sudah ada yang memetik tanaman cabe mereka. Namun sebagi an lagi, sedang berupaya mengolah lahan persawahan untuk memulai bertanam cabe."Hal ini adalah motivasi bagi masyarakat kami. Setiap usaha yang dilakukan dengan sungguh-sunguh akan membuah kan hasil yang tidak sia-sia. Alhamdulillah, kami juga ikut bahagia karena masyarakat petani cabe sudah merasakan keuntungan dengan hasil panen cabe,"ulasnya. ( rkmf/Rk)