Pemkot Blitar Gelar Anev Covid-19, Sekolah Tatap Muka Mulai Dijalankan


Realitakini com Blitar 
Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar menggelar rapat koordinasi analisa dan evaluasi (Anev) satuan tugas penanganan Covid-19 dan pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro pada Jumat (5/3/2021).

Rapat dipimpin Walikota Blitar Santoso dan Wakil Walikota Tjutjuk Sunario didampingi Kapolres Blitar Kota dan Dandim 0808/Blitar. Diikuti sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD), camat, lurah serta RSUD Mardi Waluyo.

Dalam kesempatan itu masing-masing lurah yang daerahnya memiliki konfirmasi positif diminta memaparkan penanganan dilakukan hingga perkembangannya. Rata-rata tiap kelurahan dalam penerapan PPKM Mikro sejak 9 Februari lalu menunjukkan hasil yang baik dengan jumlah konfirmasi positif semakin sedikit.

Walikota Blitar Santoso mengungkapkan, dari hasil Anev menunjukkan tren warga yang terkena covid-19 mengalami penurunan signifikan. Meski demikian pemerintah menginginkan kegiatan pencegahan Covid-19 memakai masker, cuci tangan hingga menjauhi kerumunan semakin di intensifkan, terlepas nanti PPKM Mikro akan selesai per tanggal 8 Maret atau diperpanjang.

“Trennya penurunan bahwa sebagian wilayah rata-rata zona hijau hanya sebagian zona kuning. Pasca 8 Maret apakah nanti diperpanjang atau tidak tetap kita jalankan gerakan 5M, karena nanti bulan Maret ini saya mulai memberlakukan anak-anak kita sekolah tatap muka,” ungkap Walikota Santoso.

Santoso menginginkan sekolah tatap muka bagi siswa SD dan SMP sudah mulai diterapkan hingga sekarang. Sehingga nantinya pada bulan Juli saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) siswa bisa langsung masuk sekolah dengan segala persiapan yang matang dan dipastikan aman dari penularan Covid-19.

“Kota Blitar saat ini sudah zona hijau. Maka itu kita beranikan diri memperbolehkan siswa masuk sekolah tatap muka namun dengan koridor SOP pencegahan Covid-19,” ujarnya.

Lanjut Santoso, nantinya sekolah tatap muka nanti tidak digelar seluruhnya. Namun secara bertahap semisal satu kelas dulu lalu dua kelas, hingga kacau persiapan sudah baik dalam sarana prasarana dan pelaksanaannya baru seluruhnya serempak masuk sekolah.

“Kita perintahkan kepala dinas dan kepala sekolah untuk menyusun persiapan yang baik. Sehingga sarat siswa masuk bisa sepenuhnya aman dari penularan Covid-19,” pungkasnya. (hms / edy)

Post a Comment

Previous Post Next Post