Kerupuk Ubi Saruaso Tetap Eksis Dan Bertahan Di Tengah Pandemi

Realitakini.com Tanah Datar                                    -Pandemi covid-19 telah berimbas pada struktur perekonomian masyarakat, dan dampak itu juga dirasakan oleh usaha kecil dan Menengah.

Namun tidak begitu bagi usaha kerupuk ubi (kerupuk Singkong) atau opak milik Dewi Suprianti (45) warga Jorong Saruaso Utara Nagari Saruaso Kecamatan Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar, menurutnya usaha kerupuknya tetap berjalan seperti biasa,

"Usaha kerupuk ubi ini merupakan usaha turunan keluarga dan saya dari nenek terus ke ibu saya, dan saya sendiri sudah 6 tahun menjalaninya," tutur Dewi didampingi Jon suaminya saat wartawan berkunjung ke tempat usahanya, Jumat (05/03/2021).

Menurut Dewi di jorong tempatnya ada 4 keluarga lagi yang mempunyai usaha sejenis dengannya. dalam menjalankan usaha dia dibantu oleh dua orang tenaga kerja disamping ia bersama suami turut terjun dalam proses pembuatannya.

"Dalam seminggu kami hanya 4 kali  memproduksi kerupuk dibantu dua tenaga kerja, untuk hasil sekali produksi kami bisa menghasilkan 3000-4000 buah kerupuk ubi," jelas Dewi.

Ia juga menjelaskan bahan bakunya terdiri dari ubi kayu, daun bawang dan minyak goreng untuk bahan baku ubi sudah ada yang memasok ke tempatnya dan daun bawan serta minyak goreng di beli di pasar. sementara itu untuk pemasaran kerupuk menurutnya ia dipasarkan sendiri dan dijemput pelanggan.

"Saya sendiri yang memasarkan dengan me njualnya ke pasar-pasar tradisional di sekitar daerah saya, dan juga dengan memasok ke warung-warung wilayah Batusangkar dan sekitarnya," ujarnya.

Untuk penjualan kerupuk ubi menurut Dewi rata-rata penjualannya perminggu sekitar 3-4 jutaan sedangkan proses pengerjaan sendiri sekarang menurut Dewi sudah ada peralatan yang membantunya.

"Sebelumnya dalam proses pengerjaan dilalukan secara manual namun sudah 2 tahun kami sudah untuk menggiling bahan sudah adah peralatan yang bisa membantu sehingga proses pembuatan bisa cepat dan hasilnya pun bagus," jelas Dewi.

Ketika ditanya apa ada pengaruh penjualan dimasa pandemi akibat Covid-19, Alhamdulilah, saya merasakan tidak ada dampak pada usaha dan penjualan kerupuk ubi pada masa pandemi covid-19, penjualan tetap sama mungkin karena saya sendiri yang langsung memasarkannya, untuk permasyalahan cuma bila musim hujan hasil nya tidak sebagus biasa karena kering  tidaknya tergantung dari sinar matahari," Pungkas Dewi. (M)

Post a Comment

Previous Post Next Post

Labels