Realitakini,com-Padang. Pandemi COVID-19 telah menimbulkan dampak fundamental terhadap perekonomian dunia. Sektor ekonomi makro dan mikro tak luput dari efek pagebluk korona, Kondisi itu mengakibatkan jutaan tenaga kerja di Indonesia dirumahkan dan terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).
Sejak awal 2020 pandemi Covid-19 melanda berbagai negara dan masih mewabah hingga sekarang. Dampak dari pandemi Covid-19 menyebar luas tak terkecuali pada industri pariwisata di seluruh dunia karena merosotnya permintaan wisatawan domestik maupun mancanegara. Indonesia sebagai salah satu negara pilihan tujuan wisata juga terkena imbasnya. Akibat pandemi ini, pendapatan negara dari pariwisata juga terjun bebas.
Penurunan pariwisata juga disebabkan karena adanya pemberlakuan berbagai pembatasan perjalanan oleh banyak negara dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19. Dampaknya, devisa negara, Pendapatan Asli Daerah (PAD), serta pendapatan masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada pariwisata terpukul hebat.
Hal ini memiliki tantangan tersendiri Sektor pariwisata dinilai bisa membantu pemulihan ekonomi. Untuk itu perlu upaya kreatif dalam menjalankan sektork kepariwisataanini.
Hal ini menjadi pembahasan sejumlah tokoh dalam seminar online Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, Presedium KAHMI Sumbar yang jugaanggota DPRD Sumbar Desrio Putra, Dekan FE Unitas Padang Yuni Candra, dan pengusaha properti dan digital Arip Musthopa. yang digelar Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa (Unitas) Padang, Sabtu (13/3).
Kegiatan ini juga merupakan program Indonesian Young Entrepreneur Summit Goes to Campus.
Sandiaga menyebutkan,k uliner, fashion dan kria bisa dikembangkan di Sumbar. Untuk itu, pemerintah akan fokus dalam pengembangan ini.
”Kita gerakkan beli produk lokal,” katanya. Sandiaga menyebutkan, sebanyak 34 juta lebih masyarakat mengais penghasilan disektor parekraf.
Pandemi Covid-19 membuat puluhan jutao orangini kehilangan pekerjaan dan mata pencaharian.
Pelaku parekraf sejak awal terpukul berat. Menparekraf menyampaikan bahwa kondisi ini baru sekali terjadi sepanjang sejarah.
Pemerintah sejauh ini sudah memberikan dukungan sosial, menyediakan akomodasi bagi tenaga kesehatan, program padat karya dan program dana bantuan sosial.
“Saya yakin kita bisa melewati pandemi ini bersama-sama. Kita bantu UMKM di ekonomi kreatif untuk melek teknologi. Kita bantu lewat pelatihan,” imbuh pria yang akrab disapa Mas Menteri ini.
Diketahui, Kemenparekraf telah menyiapkan dan segera menyalurkan dana hibah pariwisata sebesar Rp 3,3 triliun bagi pelakuusaha pariwisata hotel dan restoran serta pemerintah daerah Sebesar 30 persen dari danahibah ditujukan untuk membantupemerintah daerah dalampenanganan dampak pandemiCovid-19 di sektor pariwisatadan ekonomi kreatif.
Sementara 70 persen dialokasikanuntuk membantu pelaku usaha hotel dan restorandalam menjalankan operasional kesehariannya,dan dalam menerapkan protokol kesehatan.
Sementara itu, Presedium KAHMI Sumbar yang juga anggota DPRD Sumbar Desrio Putra menekankan pada sapta pesona di kawasan wisata. Dia mencontohkansikap dari pedagang di lokasi wisata. Jangan menjualharga yang ditetapkan pedagangsangat mahal.
”Kita pernah dengar ada rumahmakan yang menetapkan harga sangat mahal. Dinilai takwajar oleh pengunjung sehingga viral di media sosial. Ini takbaik bagi promosi wisata,”katanya.
Dekan FE Unitas Yuni Candra menyampaikan pengendalian Covid-19 akan mendorong ekonomi Sumbar termasuk dalam pariwisata. Termasuk memberikanvaksin pada masyarakat perlu dilakukan.
Pada kesempatanitu, Yuni Candra juga menyampaikan digitalisasi produk UKM untuk masa depan industri kreatif dan pariwisata.
”Ada kesatuan dalam membangunpariwisata dan ekonomikreatif. Berorienatasi padawisatawan lokal dengan menghadirkanekosistem pariwisata 3A (Atraksi, Amenitas, Aksesibilitas). Program yang lahirdari pemerintah merupakan program ayang terintegritas,” katanya.(prs)