Kurangnya pengetahuan dalam bercocok tanam merupakan permasalahan utama bagi masyarakat pedesaan pada wilayah terpelosok maupun tertinggal. Kondisi ini tentunya menjadi keprihatinan bagi kita semua, tinggal bagaimana permasalahan tersebut dapat teratasi sekaligus dapat memberikan pencerahan kepada warga Desa diwilayah – wilayah tertinggal dan terpelosok. Tentu hal tersebut pihak terkait harus cepat tanggap dan bergerak cepat, apalagi Desa Saka Lagun mempunyai lahan pertanian yang sangat potensial.
TNI melalui Programnya terus berpacu agar dapat berperan aktif dalam pelaksanaan pemerataan pembangunan untuk membantu pemerintah daerah demi kesejahteraan masyarakat. Suatu cita-cita yang luhur sesuai dengan UUD 45 dan Dasar Negara Republik Indonesia yang dicetuskan oleh para pendiri Bangsa.
Dengan kemerdekaan yang diraih oleh Bangsa Indonesia selama 75 Tahun bukanlah sebuah hasil yang cuma - cuma, memerlukan pengorbanan yang tak dapat dinilai dengan apapun. Sehingga sebagai generasi muda harus terus mempertahankan dan mengisi kemerdekaan tersebut dengan pembangunan disemua sektor kehidupan. Jangan sampai menjadi generasi yang hanya dapat menikmati dan merusak akan kemerdekaan itu sendiri.
Karena mereka yang merusak merupakan generasi yang tidak mau mengerti sejarah perjuangan bangsa Indonesia, mereka hanya berfikir kepada kepentingan pribadinya. Padahal tanpa perjuangan dari Pahlawan Bangsa mereka para perusak tidak akan dapat berbuat apa- apa.
Menurut Kapten Inf. Handoyo, Sabtu (27/2/21) mengatakan,” Generasi muda harus mampu untuk terus berkarya dengan kreatifitas serta kecerdasanya untuk dapat memberikan yang terbaik kepada Bangsa yang kita cintai ini.
Sebagai tulang punggung Bangsa generasi muda harus selalu berperan aktif dalam semua sektor pembangunan sehingga dengan peran aktif dari generasi muda akan membangkitkan semangat juang yang tinggi untuk menuju negara yang makmur dan sejahtera baik jasmani maupun rohani. (*)