Wakil Ketua DPRD Sulut (James Arthur Kojongian) |
Wakil Ketua DPRD Sulawesi Utara James Arthur Kojongian (JAK) akhirnya buka suara soal kasus yang tengah dihadapinya
JAK, sapaan akrabnya, menyampaikan permintaan maaf dirinya kepada istri tercinta, dan seluruh keluarga besar, serta masyarakat Sulawesi Utara dan Indonesia.
"Kekhilafan dan tragedi tidak pernah kita inginkan. Saat ini saya dan keluarga akan memperbaiki hal yang salah yang telah terjadi. Saya minta maaf sedalam-dalamnya atas peristiwa sedih dan menjadi tragedi dalam bahtera rumah tangga saya," ujarnya melalui pesan singkat saat dikonfirmasi, Rabu (27/1/2021) pukul 17.24 Wita.
"Saya minta maaf kepada istri tercinta dan seisi keluarga, dan kepada seluruh rakyat Sulut dan Indonesia," tulisnya lagi.
Terkait dengan penonaktifan dirinya dari jabatan Ketua Harian DPD I Partai Golkar Sulut, JAK mengaku belum mendapatkan informasi resmi dari Partai Golkar.
"Sampai saat ini, pengurus Golkar Sulawesi Urata belum meminta klarifikasi kepada saya. Saya sangat menjunjung tinggi keputusan partai, tapi setidaknya partai memanggil saya hadir dalam rapat internal terbatas pengurus DPD I," ungkap JAK.
Ia menambahkan, bahwa apapun yang terjadi kepadanya dan keluarga akan menjadi tanggung jawabnya.
"Semua ada konsekuensi. Peristiwa ini menjadi renungan batin bagi pribadi saya, istri saya dan semua yang terkait," jelasnya.
"Saya berharap, proses ini bisa dilihat partai bukan sebagai kasus korupsi atau kejahatan berat. Ini bagian dari kehidupan saya, dan partai harus membedakan mana urusan organisasi partai dan kehidupan pribadi," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Sulawesi Utara James Arthur Kojongian (JAK) dicopot dari jabatan Ketua Harian DPD I Partai Golkar Sulut.
"Dengan arif dan bijaksana mengambil sikap menonaktifkan kader Partai Golkar berinisial J dari jabatannya sebagai Ketua Harian DPD I Partai Golkar Sulut periode 2020-2025," ungkap Wakil ketua DPD I Partai Golkar Sulut bidang Organisasi, Feryando Lamaluta kepada wartawan, Rabu (27/1/2021).(RK)