" Ya, ada dua sisi, takut terkena penyakit Covid-19, kemudian takut meninggal," kata Sutarman, Jumat, (29/1).
Dikatakan, Pada sisi positifnya, manusia mulai mencintai kebersihan yang mana dalam agama kita mencintai kebersihan adalah sebagian dari pada Iman. Kita mulai rajin cuci tangan, rajin bersih-bersih rumah, bahkan mampu menjaga diri selalu suci dengan menjaga wudhunya.
selain itu juga belajar cara bersin yang baik dan belajar memahami kondisi tubuh dikala merasa tidak nyaman langsung istirahat dan berobat. itulah hal positif yang saat ini terjadi dimasyarakat tentunya sebagian masyarakat juga belajar semakin mendekatkan diri dan mengingat Allah dalam setiap aktivitasnya.
Direktur Rsud M. Zein Painan menyebutkan, pada sisi negatifnya, manusia mulai paranoid, mulai takut bergaul, mulai takut bersentuhan bahkan ketika ada yang batuk dan bersin langsung merasa was-was.
" Permasalahan ini adalah karena takut terkena penyakit Covid-19 kemudian Meninggal. Padahal tingkat kesembuhan jauh lebih besar dari pada tingkat kematian. Kematianpun terjadi karena ada penyakit bawaan dan ketakutan yang berlebihan," sebutnya.
Sutarman menambahkan, kita tentu berharap paranoid terhadap Covid-19 tidak bertahan walaupun Covid-19 ini sudah menghilang karena nanti akan berpengaruh pada tingkat kehidupan masyarakat dalam bersosial.
" Untuk itu marilah tingkatkan ketaqwaan dan Keimanan Kepada Allah, Teruslah berfikiran positif, Patuhi Protokol kesehatan dan laksanakan anjuran pemerintah," imbuhnya.(r/w)