Suster Natsyelia Paulus Ake (Tenaga Medis RS Mitra Mamuju) |
Realitakini.com-SulSel
,Seluruh ruangan bergoyang, alat – alat medis berjatuhan di Rumah sakit Mitra Mamuju, Sulawesi Barat, saat gempa terjadi, Jumat (15/1/2020) pukul 02:30 Wita.
Hari yang paling menegangkan untuk para suster di RS. Mitra Mamuju. Gempa berkekuatan 6,2 M yang berpusat 6 km timur laut Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) membuat para perawat dan pasien di rumah sakit ini panik dan menyelamatkan diri agar tak tertimpa benda dan reruntuhan bangunan.
Namun, saat gempa terjadi salah satu suster di RS. Mitra ini Natsyelia Paulus Ake disapa Mia, bukannya menyelamatkan dirinya, melainkan terlebih dahulu menyelamatkam dua pasien di RS. Mitra salah satunya seorang bayi dalam inkubator bayi.
Dari keterangan keluarga Mia, Manashe, mengatakan bahwa Mia setelah menyelamatkan satu pasien kembali menyelamatkan satu bayi dalam kotak inkubator.
“Saat menyelamatkan bayi ini, Mia tercebak dan ketindihan bahan bangunan yang jatuh,” kata Manashe, Sabtu (16/1/2021).
Saat tim evakuasi dari BNPB dan BPBD Mamuju melakukan pencarian korban gempa ini, sejitar pukul 13:00 Wita, Mia dan bayi yang diselamatkan ditemukan dalam kedaan selamat dan dilarikan ke RS. Bayangkara Mamuju.Dalam perawatan di RS. Bayangkara ini, Mia menghembuskan nafas terakhirnya.
“Saat kami mendampingi Mia, di RS Bayangkara, Almarhum sempat menyampaikan keluhannya, dan badannya dirsakan dingin, hingga akhir meninggal dunia,” ungkap Manashe.
Bayi yang diselamatkan almarhum Suster Mia saat ini masih dalam perawatan di RS. Bayangkara. Almarhum Mia direncanakan akan dikuburkan di Mamuju.Mia ini adalah suster berdarah toraja yang gugur dalam tugas melayani kemanusiaan di Rs Mitra Mamuju saat menyelamatkan bayi dalam inkubator.Mia di berasal dari keluarga besar di Gorang, Palipu Kecamatan Mengkendek, Kabupaten Tana Toraja ,Prov.SulSel (RK)