Realitakini com Blitar
Pagi itu sekitar pukul 8.00 masyarakat sekitar mulai tua hingga muda sudah berjejer atas sungai. Dan ibu-ibu menyiapkan makanan sederhana nasi pecel dan kudapan.
Kemudian Ketua DPC PDIP Kota dr Syahrul Alim bersama Walikota Blitar Santoso datang mengajak warga sekitar sarapan bersama. Lantas memimpin komando turun langsung di sungai untuk bersih-bersih sampah menyangkut di pinggiran sungai dan menaikkan sampah lain dari aliran sungai.
“Kegiatan kita hari ini adalah perintah langsung Ibu Ketua Umum mengatakan Megawati Soekarnoputri untuk mengajak masyarakat gotong-royong bersama masyarakat membersihkan aliran DAS di lingkungan masing-masing,” ujar Syahrul di sela kegiatan.
Syahrul mengapresiasi antusias warga yang tinggi pada kegiatan bersih-bersih sungai ini. Ia menekankan bahwa kegotongroyongan inilah esensi dari giat ini untuk terus pupuk dan dikenalkan ke generasi muda.
“Kegotongroyongan adalah salah satu budaya kita yang digunakan pendahulu kita dalam menyelesaikan masalah apapun. Baik itu permasalahan alam, politik dan birokrasi bisa terselesaikan dengan baik jika dengan gotong-royong dan musyawarah. Maka di tema HUT kali ini ‘Indonesia Berkepribadian dalam Kebudayaan' kita jaga budaya budaya asli kita yang bernilai luhur ini,” paparnya.
Ia menambahkan sebelum bersih-bersih di DAS Kali Lahar, para kader PDIP Kota Blitar melakukan penanaman 50 lebih bibit pohon di sekitar sumber mata air Mbah Bawuk di Kelurahan Karangtengah. Mata Air Mbah Bawuk selama ini tidak pernah kering dan menjadiy sumber air utama bagi petani sekitar.
“Semoga kegotongroyongan kita peduli lingkungan ini terus berjalan. Jika kita peduli lingkungan maka lingkungan pun akan memberi keberkahan pada kita dengan munculnya wisata-wisata alam dari hasil menjaga keasrian alam,” tandasnya.
Sementara Walikota Blitar Santoso mendukung penuh kegiatan PDIP. Pada saat itu dia menggerakkan Dinas Lingkungan Hidup menerjunkan truk-truk sampah.
Senada dengan Ketua DPC PDIP Kota Blitar, Santoso ingin terbentuk wisata alam dari kegiatan menjaga lingkungan.
“Alam ini harus kita rawat. Dulu waktu saya kecil sering mandi di pinggiran kali lahar yang pinggirannya muncul mata air atau belik yang sangat segar airnya. Bukan tidak mungkin dinas lingkungan hidup menjadikan ini menjadi objek wisata yang akan memberi nilai tambah pada ekonomi masyarakat sekitar,” kata walikota ramah ini. (edy)