Realitakini.com- Agam
Terumbu karang merupakan salah satu komponen utama sumber daya pesisir dan laut, disamping hutan mangrove dan padang lamun. Terumbu karang dan segala kehidupan yang ada didalamnya merupakan salah satu kekayaan alam yang dimiliki bangsa Indonesia yang tak ternilai harganya.
Oleh sebab itu , sejumlah nelayan di Tiku, Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam mengeluh banyaknya terumbu karang yang rusak. Akibatnya, hasil tangkapan mereka mengalami penurunan.
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten, Agam Arman Aciak menuturkan penghasilan nelayan di Tiku jauh bekurang. Kondisi tersebut dipicu maraknya pengrusakan terumbu karang.
“Sekarang kondisi gelombang di laut Insya Allah sudah baik, namun tangkapan nelayan berkurang, salah satu penyebabnya maraknya pengrusakan terumbu karang,” ujarnya kepada wartawan , Sabtu (16/1).
Menurutnya, terumbu karang tempat berkembangbiaknya ikan mengalami kerusakan akibat penggunaan bom, potas, dan alat tangkap yang berbahaya bagi terumbu karang.
“Kami pernah mendapati pelaku merupakan nelayan dari luar daerah,” ucap Arman.
Saat itu, tukasnya, pelaku menggunakan Kapal Jaring Robot namun, dapat merusak terumbu karang.
“Kapal jaring robot itu digunakan pelaku dan beroperasi maka akan merusak terumbu karang di bawahnya,” katanya.
Terkait maraknya aksi pengrusakan terumbu karang tersebut, pihaknya telah menyampaikan keluhan kepada anggota DPRD Provinsi Sumbar Komisi III.
“Kami juga sudah melapor kepada instansi hukum yang berwenang di laut, sejauh ini belum ada penindakan,” ujarnya. ( Aldi).