Dalam kesehariannya, Jumadi hanya sebagai pencari buah kelapa tua. Dengan penghasilannya tersebut ia gunakan untuk menafkahi istri dan dua orang anaknya.
Perlu diketahui, istri Jumadi saat ini dalam keadaan sakit dan butuh biaya perobatan. belum lagi musibah baru yang menimpa keluarganya, Jumadi beserta keluarga diharuskan untuk segera mengosongkan rumah atau tempat tinggalnya saat ini dikarenakan tanah yang ia tempati dalam masalah sengketa.
Hasil dari musyawarah keluarga, akhirnya Jumadi diberi satu kapling tanah. Namun untuk biaya pembangunannya justru dibebankan secara pribadi kepada Jumadi. Hal tersebut tentu membuatnya jadi kalang kabut, karena ia tidak memiliki uang untuk membangun.
"Jangankan untuk bangun pondok pak, buat biaya makan saja saya susah. Belum lagi istri sedang sakit, itulah yang jadi pikiran saya," ujarnya kepada pengurus LMP Mada Bengkulu beberapa waktu lalu.
Menyikapi keluhan masyarakat tersebut, beberapa orang pengurus LMP berupaya membantu dengan cara mendatangi beberapa kontraktor yang di tahun 2020 lalu memiliki proyek guna meminta bahan bekas bangunan yang tidak terpakai namun masih layak untuk digunakan.
Alhamdulillah, buah dari ikhlas dan keseriusan membantu sesama pun membuahkan hasil, PT Persada Bhakti Mandiri dengan pimpinan H Dheni Bakti memberikan bantuan berupa seng dan kayu kasau untuk membangun pondok Jumadi. Meskipun belum mencukupi, namun Jumadi sudah bisa mulai berguyur pembangunan.
Melalui media ini, Jumadi berharap dapat menggugah hati para dermawan lainnya untuk dapat membantu kebutuhan bahan lainnya, sehingga pondok yang akan ia tempati saat ini segera terselesaikan. (Red)