Desain yang ditampilkan sangat anggun dan elegan dengan pemilihan motif bunga-bunga, brocade, tile dan ceruty. Fashion Show SKD tersebut juga mendatangkan tamu dari Jakarta, Risty Tagor, selaku pembina Yayasan Muslimah Syar'i Indonesia (MSI).
Owner Brand SKD Syar'i, Sri Kumala Dewi, yang juga merupakan anggota DPRD Pessel, serta juga ketua DPC PDI Perjuangan kepada Padang Ekspres mengatakan bahwa dia telah mengembangkan Brand Fashion SKD Syar'i By Sri Kumala Dewi yang berpusat di Kota Painan tersebut selama lima tahun.
"Sekarang kita telah memiliki agen dan reseller di seluruh Indonesia. Bahkan ada agent di luar negeri. Karena terus berkembang, sehingga sekarang SKDsyari telah menjadi sebuah usaha yang dapat membuka peluang kerja, khususnya bagi para penjahit wanita di Pessel," katanya.
Dijelaskannya bahwa fashion show dengan tema "Bunga Syurgawi" yang bertempat di Hotel Daima Padang itu merupakan show pertama di Ranah Minang.
"Ini Show pertama saya di Ranah Minang, biasanya slalu di jakarta kolaborasi sama brand-brand lain. Ternyata di Ranah Minang pun tak kalah meriah dengan fashion show di jakarta. Saya mengucapkan terima kasih kepada Humairah Pelaminan Padang, Wardah, dan Daima Hotel, dan kepada sponsor lainnya yang sudah mensupport acara Show SKD. Terimakasih ini juga saya sampaikan kepada suami saya Wendra Rovikto, beserta anak dan keluarga besar saya yang selalu memberikan dukungan," ucapnya.
Ditambahkan Dewi, selama lima tahun kiprah SKD Syar'i di dunia desainer, telah banyak melahirkan karya-karya menarik. Semua itu disesuaikan dengan perkembangan dunia fashion dan selera pasar, terutama dalam menjawab kebutuhan masyarakat dalam mendapatkan pakaian muslimah untuk berhijab.
Untuk bisa dikenal lebih luas lagi, sehingga rancangan Brand Fashion SKD Syar'i, selalu tampil disetiap kesempatan, baik di daerah maupun di Jakarta.
Brand Fashion yang diolah dan didesain melalui sentuhan tangan Sri Kumala Dewi tersebut, tampilannya terlihat memiliki kualitas dan daya saing yang tinggi.
"Dalam melakukan pemasaran, kita juga menerapkan sistem online. Sehingga tidaklah mengherankan jika hasil rancangan busana muslim saya ini, bisa merambah hingga ke luar negeri," ucapnya.
Ibu muda 33 tahun Politisi PDIP yang saat ini juga merupakan anggota DPRD Pessel Dapil III itu, sekarang memang tergolong sukses menggeluti bisnis fashion di Kota Painan.
"Sebelum membuka bisnis sebagai perancang model pakaian muslim, saya memang pernah mengikuti kursus pada salah seorang perancang ternama di Jakarta. Memasuki tahun kelima menggeluti usaha ini, sekarang saya sudah memiliki puluhan orang karyawan," ungkap istri Wendra Rovikto, Camat Batangkapas ini.
Ditambahkan lagi bahwa brand fashion SKD By Sri Kumala Dewi tersebut, rancanganya lebih mengarah kepada busana muslim, dan pakaian pengantin muslim dengan sistem by order, baik secara langsung maupun secara on line.
Meski mendapat saingan berat dari produk-produk luar, namun Sri Kumala Dewi tetap bisa eksis dengan brand yang lebih menonjolkan merek lokal seperti batik tanah liek dan sulam bayangan. Kunci kesuksesan Dewi tersebut memang beranjak dari produk yang bagus dengan pemilihan bahan berkualitas, dengan harga yang juga terjangkau bagi konsumen.
"Sebab kehadiran SKD Syar'i By Sri Kumala Dewi ini juga bertujuan untuk mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan ekonomi masyarakat terutama sekali dari kalangan perempuan," harapnya.
Terkait hal itu, ketua Dekranasda Pessel, Ny Lisda Hendrajoni, ketika dihubungi pesisirselatan.go.id, Senin (1/2) menyampaikan apresiasinya kepada Owner Brand SKD Syar'i, Sri Kumala Dewi.
"Sebagai ketua Dekranasda Pessel, saya sangat mengapresiasi terobosan dan ivovasi yang telah dilakukan oleh SKD Syar'i Sri Kumala Dewi, dalam mengenalkan potensi fashion melalui rancangan dan motif-motif yang dikembangkan. Sebab upaya itu telah mampu mengenalkan dan mengharumkan nama Pesisir Selatan di tingkat nasional, bahkan internasional," katanya.
Selain itu kata Lida Hendrajoni, upaya dan kerja kesas yang dilakukannya, juga memberikan dampak posistif yang sangat besar dalam mengangkat perekonomian masyarakat, teruatama sekali bagi pengrajin menjahit kalangan perempuan.
"Sebab melalui usaha butik yang semakin berkembang sebagaimana saat ini, telah mampu menampung puluhan tenaga kerja. Terutama dari kalangan perempuan. Saya harap ini juga bisa memotivasi bagi yang lain untuk juga bisa berkarya di dunia fashion," timpalnya. (r/w)