Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (Distanhortbun) Kabupaten Pesisir Selatan ( Pessel) dorong semua masyarakat petani di daerah itu agar menerapkan sistem tanam jajar legowo.
Upaya itu dilakukan untuk lebih memaksimalkan capaian produksi sektor pertanian terutama padi.Melalui peningkatan produksi itu, maka Pessel akan tetap menjadi pemasok padi bagi daerah lainnya di Sumatera Barat (Sumbar).
Sebab melalui sitem tanam jajar legowo itu, populasi padi bisa bertambah sebanyak 30 persen, dan tingkat produksipun meningkat 12 hingga 20 persen, bila dibandingkan dengan sistem konvensional.Hal itu diungkapkan Kepala Distanhortbun Pessel, Nusirwan, Rabu (4/11) di Painan.Dia juga mengakui hingga saat ini sebagian besar masyarakat petaninya masih menerapkan pola tanam sistem konvensional.
"Karena menerapkan sistem jajar legowo ini sangat menguntungkan secara ekonomi, sehingga kita mengajak dan mendorong semua petani agar menerapkan sistem jajar legowo ini di Pessel. Namun harapan itu belum tercapai maksimal, sebab masyarakat masih cenderung menerapkan pola tanam sistem konvensional," katanya.
Dia menjelaskan bahwa terhadap lahan yang lumpurnya dalam atau di atas lutut, penanaman bisa dilakukan secara manual.Sebab penanaman sistem jajar legowo ini hanya mengatur cara tanam yang tujuanya untuk meningkatkan jumlah anakan dan jumlah produksi."Untuk memotivasi petani, sehingga pola penanaman sistem tanam jajar legowo ini kembali kita kembangkan di beberapa kecamatan," ujarnya.
Beberapa kecamatan yang dijadikan sebagai percontohan pengembangan padi sistem tanam jajar legowo itu diantaranya, Kecamatan Lingo Sari Baganti, Ranah Pesisir, Lengayang, dan Kecamatan Batang Kapas."Saya berharap sistem ini juga diterapkan oleh petani pada 11 kecamatan lainnya, agar capaian target produksi padi sebesar 402 ribu ton di tahun 2020 ini tercapai," tutupnya berharap. (r/w)