Minat berinvestasi untuk membangun pabrik CPO oleh PT ADL itu, disampaikan oleh tim delegasi PT ADL, Jonaidi Sikumbang, yang juga merupakan sekretaris Wilayah Perkumpulan Keluarga Pesisir Selatan (PKPS) Sumatera Utara (Sumut) Senin (9/11) saat menggelar pertemuan dengan Pjs Bupati Pessel, Mardi, di ruang kerjanya di Painan
Besarnya potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Pesisir Selatan di sektor perkebunan kelapa sawit, diyakini akan mampu memberikan jaminan ekonomi bagi masyarakat bila harga penjualan tandan buah segar (TBS) dihargai oleh pedagang sesuai harga pasar.
Karena sampai sekarang hasil panen perkebunan kelapa sawit milik masyarakat tidak tertampung oleh pabrik Crude Palm Oil (CPO) yang ada di daerah itu, sehingga harga TBS selalu dihargai di bawah harga pasar.Kondisi itu menjadi salah satu alasan bagi PT ADL berminat dan berencana untuk melakukan investasi pembangunan pabrik CPO di daerah itu, tepatnya di Nagari Kabang Barat Kecamatan Lengayang.
Hal itu disampaikan tim delegasi PT ADL, Jonaidi Sikumbang, saat pertemuan dengan juga dihadiri ketua Wilayah PKPS Sumut, Asrahnasriedi Jambak, Penasehat PKPS H Nusfi Arion, Setkab Pessel, Erizon, Asisten II Bidang Perekonomian, Mimi Riarti Zainul, anggota tim lainnya.Disampaikannya bahwa sebagai perantau yang peduli dengan kampung halaman, dia merasa prihatin dengan keterpurukan harga TBS yang berkepanjangan di daerah itu.
"Salah satu penyebab harga TBS hasil panen masyarakat terpuruk di Pessel adalah karena minimnya pabrik pengolah CPO. Sementara hasil panen masyarakat melimpah. Kondisi ini menjadi alasan hasil panen tidak tertampung yang pada akhirnya berdampak terhadap harga. Sebab pabrik CPO yang ada saat ini, lebih mengutamakan hasil panen milik perusahaan sendiri, ketimbang hasil panen milik masyarakat," katanya.
Dikatakannya bahwa dengan tercapainya rencana pembangunan pabrik CPO itu nanti maka masyarakat tidak perlu kuatir lagi hasil panennya ditolak oleh pabrik."Karena kehadiran pabrik CPO PT ADL itu nanti, akan mampu menampung panen TBS milik masyarakat di Kecamatan Lengayang, dan beberapa kecamatan lainnya di daerah ini," ujarnya.
Ditambahkan lagi bahwa nilai investasi untuk pembangunan pabrik CPO tersebut mencapai Rp 200 miliar lebih."Karena cukup besar, sehingga saya berharap rencana pembangunan pabrik CPO yang masih dalam masa penjajakan ke lokasi saat ini, mendapat dukungan dari masyarakat. Sebagai masyarakat perantau saya juga berharap pembangunan pabrik CPO ini bisa tercapai nantinya," harap Jonaidi.
Pjs Bupati Pessel, Mardi, dalam kesempatan itu menyambut baik keinginan PT ADL untuk menanamkan investasinya melalui pembangunan pabrik CPO di daerah itu.Diakuinya hingga saat ini masyarakat petani kelapa sawit di daerah itu masih sering mengeluh dengan harga yang masih jauh dari standar harga pasar.
"Kondisi ini memang disebabkan oleh keterbatasan daya tampung pabrik CPO yang ada. Walau daya tampung terbatas, namun masyarakat masih saja mengembangkan lahannya untuk ditanami kelapa sawit. Makanya keinginan PT ADL untuk membangun pabrik CPO ini sangat kita respon," tegasnya. (r/w)