Berdasarkan data di tahun 2018 kasus perempuan dan anak mencapai 816 kasus yang tersebar di 19 kabupaten kota di Sumatera Barat. Diyakini belum semua tindakan kekerasan yang terdata dan terlaporkan oleh para korban. Dan ditahun 2019 ini laporan tindakan kekerasan terhadap perempuan dan anak masih terbilang tinggi. Selain itu motif dari para pelaku juga beragam.
Hal ini salah satunya disebabkan perkembangan tekhnologi yang menyediakan beragam tontotan yang menjadi inspirasi bagi predator atau pelaku untuk melakukan kejahatan. Bahkan tindakan kekerasan bisa dilakukan oleh anak usia 10 tahun yang membully temannya hingga menyebabkan temannya bunuh diri.
Penanganan yang dilakukan oleh dinas pemberdayaan perempuan dan anak provinsi Sumatera Barat antara lain memastikan perlindungan tersedia di setiap tempat agar seluruh kasus bisa terlaporkan. Selain itu upaya tindak lanjut dilakukan dengan memberikan trauma hiling dan merujuk ke fasilitas kesehatan bagi mengalami luka. Serta memberikan pelatihan dan penguatan ekonomi bagi para korban kekerasan.