Realitakini.com-Brebes,
Desa Kalinusu adalah sebuah
desa di Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Kalinusu diapit dua
wilayah kecamatan yaitu Bantarkawung dan Tonjong. Untuk batas wilayah Kalinusu,
sebelah utara berbatasan dengan wilayah Kecamatan Tonjong, selatan Desa
Kalilangkap Kecamatan Bumiayu, barat dengan wilayah Kecamatan Bantarkawung, dan
sebelah timur dengan Desa/Kecamatan Bumiayu.
Dengan dipublikasikannya
statistik yang bersumber dari data desa ini melalui media sosial yang mendukung
TMMD Reguler 109 Kodim Brebes ini, diharapkan akan memberikan gambaran tentang
kondisi geografis dan demografis Kalinusu, sehingga potensi desa dan
masyarakatnya dikenal umum untuk menarik investor dalam pengembangan potensi
wilayah yang pangkalnya adalah kesejahteraan masyarakat kedepannya. (Aan/Red)
Orbitasi dari Kantor Kecamatan
Bumiayu sejauh 8,1 km selama 30 menit, ke Pusat Pemerintahan Kabupaten 62 km 2
jam, dan ke Pusat Ibu Kota Provinsi 230 km 6 jam, sedangkan ke Kodim Brebes
sejauh 59 km.
Akses menuju kesana adalah dari
Koramil 08 Bumiayu, Kodim 0713 Brebes, atau dari ke arah barat dari pertigaan
jalan disamping BRI Cabang Bumiayu, Jl. Pangeran Diponegoro No. 195, Dukuh
Bandung, Desa/Kecamatan Bumiayu, sejauh 8,1 kilometer selama 24 menit.
Tipologi Desa Kalinusu adalah
dataran rendah dengan tingkat perkembangan desa adalah swadaya. Mempunyai ketinggian
161,3 mdpl, curah hujan rata-rata 366 mm/tahun, dan suhu rata-rata harian 35
°c.
Terdiri dari 13 dusun, yaitu Dusun
Glempang, Saljan, Kemiri, Petahanan, Kampung Baru, Sitireja, Maribaya, Krajan
Timur, Krajan Tengah, Beji, Kutagaluh, Karang Anyar, dan Dusun Kedung Kandri.
Ada 7 RW dan 35 RT.
Luas wilayah mencapai 2.604,1
hektar, dimana 1.850 ha merupakan tanah hutan (1.048 ha hutan lindung, dan 802
ha hutan produksi), 374,4 ha berupa tegalan/ladang, 197 ha merupakan sawah
irigasi teknis, 69,5 ha pekarangan, 63,5 ha pemukiman, 23,3 ha sawah tadah
hujan, 16,8 ha tanah bengkok kas desa, 3,5 ha bangunan sekolah, 3,5 ha jalan,
dan 2 ha kuburan/pemakaman umum.
Jadi, dengan luas lahan pertanian
tersebut tak heran jika profesi mayoritas penduduknya adalah petani/pekebun
(1.292 orang), buruh tani (2.028 orang). Mereka menanam padi, pohon sengon dan
jati, jagung serta palawija.
Untuk profesi masyarakat lainnya
dari total jumlah penduduk sebanyak 8.448 jiwa (laki-laki 4.355 jiwa dan
perempuan 4.093 jiwa) dengan 2.664 KK, adalah belum/tidak bekerja 1.545 orang,
pedagang 275 orang, karyawan swasta 219 orang, buruh harian lepas 191 orang,
tukang ojek 108 orang, guru 41 orang, 28 orang pensiunan, tukang batu 27 orang,
PNS 27 orang, sopir 14 orang, perangkat desa 11 orang, tukang kayu 9 orang,
karyawan BUMN 5 orang, tukang jahit 5 orang, bidan 5 orang, TNI 2 orang,
perawat 1 orang, dan apoteker 1 orang.
Sektor peternakan, masyarakat
setempat mayoritas memelihara kambing/domba, sapi, kerbau, bebek, ayam kampung,
ayam broiler, ayam petelur, dan itik manila.Desa ini juga berdampingan dengan
hutan pinus milik Perhutani BKPH Talok RPH, Bantarkawung, KPH Pekalongan Barat.
Untuk kepadatan penduduknya yaitu
3,23 jiwa/kilometer persegi. Semuanya beragama islam dan memiliki 12 masjid, 25
mushola. Suku/etnis meliputi Jawa 8.308
orang, Sunda 107 orang, dan Aceh 12 orang Untuk kualitas pendidikan meliputi,
lulusan SD/sederajat 992 orang, SLTP/sederajat 1.474 orang, SLTA/sederajat 662
orang, Akademi/D1-D3 26 orang, sarjana 73 orang, pasca sarjana 3 orang, serta
lulusan pendidikan khusus di pondok pesantren 1.608 orang.
371 orang tidak tamat SD, 569 orang
tidak tamat SLTP, dan 817 orang tidak tamat SLTA. Hal ini dikarenakan desa ini
hanya mengandalkan sektor pertanian. Jika musim kemarau, warga masyarakat
setempat banyak yang menelantarkan sawah mereka karena kesulitan air dan hanya
mengandalkan tadah hujan semenjak Bendungan Notog sebagai sumber utama air dari
Kali Pemali, jebol tahun 2017 silam, dimana estimasi anggaran perbaikan senilai
Rp. 3 milyar.
Sumber air bersih masyarakat di
sejumlah dusun mengandalkan mata air Beji di Dusun Beji, ditampung melalui
tower Pamsimas (Bapespam Tirta Ilalang) yang dibangun tahun 2013 silam,
kemudian disalurkan ke 494 KK di beberapa dusun terdekat.
Sumber air bersih lainnya adalah
sumur gali sebanyak 2.124 buah dengan pemanfaatan 2.406 KK, serta sumur pompa
sebanyak 118 buah dengan pemanfaatan 236 KK.Sarana pendidikan adalah memiliki 7
buah gedung sekolah PAUD, 2 buah TK/ Sederajat, 5 buah SD/sederajat, dan 1 buah
gedung SLTP/sederajat.
Fasilitas kesehatan masyarakat
meliputi UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat) antara lain 6 buah
Posyandu, 1 buah Polindes 1, 2 orang praktek bidan, 6 orang praktek dukun
bersalin terlatih, dan 1 orang pengobatan alternatif. Sarana Kamtibmas desa yaitu memiliki
7 buah Poskamling dan memiliki anggota Hansip/Linmas sebanyak 35 orang.Sarana transportasi darat meliputi
truk umum 4 unit, angkutan pedesaan berupa 2 unit koprades, 79 ojek, dan 4 unit
becak. Selain itu ada pick up (cyclone) yang digunakan sebagai angkutan barang
dan juga warga.
Prasarana energi dan penerangan
mengandalkan listrik dari PLN sebanyak 1.743 KK, genset pribadi 1 KK, dan 5 KK
masih menggunakan lampu minyak tanah/jarak/kelapa.Fasilitas olahraga memiliki lapangan
sepakbola 1 buah dan sejumlah lapangan bola voli di sekitar pekarangan rumah. Kalinusu dipimpin Kepala Desa yang
bernama Wasid (44) TMT 15-07-2019. Untuk Babinsanya yaitu Sertu Eko Nuhyoto,
sedangkan Bhabinkamtibmas adalah Bripka Didi.
Saat ini, Pemkab Brebes melalui TMMD
Reguler 109 Kodim Brebes, sudah mulai melaksanakan pembangunan infrastruktur
berupa pembukaan jalan setapak sepanjang 1,6 kilometer, sebagai penghubung
salah satu dusun yang terisolir dari dusun-dusun lainnya di Desa Kalinusu,
yaitu Dusun Kedung Kandri.
Kedepan, juga akan dilakukan
pembangunan infrastruktur jalan lainnya, yaitu dari jalan TMMD Reguler menuju
salah satu dusun yang juga terisolasi yakni Dusun Maribaya, yang terkenal
dengan Eduwisata Kandang Pelangi, yaitu ladang pengembalaan ternak seluas 350
hektar, (100 hektar untuk pengembangan sapi Jabres, dan 250 hektar akan
digunakan sebagai wisata pertanian terpadu), Pemkab berharap, dengan dibangunnya
kedua akses jalan itu, dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat dan
sekitarnya dari sektor pertanian dan pariwisata alam.