Salah seorang warga mengatakan biasanya saat hujan turun, kawasan Jondul Rawang hanya banjir dan setelah beberapa jam air surut.banjir pun sudah tidak ada lagi , Namun pada beberapa waktu lalu, banjir disertai dengan lumpur dan materil yang sulit dibersihkan.Menurutnya, banjir beserta lumpur ini akibat adanya pembukaan jalan di Bukit Karan dengan alat berat.
“Pembangunan jalan itu, tidak pernah di sosialiasikan kepada kami. Sehingga dampaknya saat hujan deras material ikut turun ke kawasan kami,” ujarnya.Ia mengatakan sesudah air surut, warga kewalahan membersih kan lumpur yang masuk ke rumah. Sebab semua isinya kena lumpur. Baik itu kasur dan lainnya. Akibatnya warga tidur diatas meja, sungguh miris dan kasihan. Ini sudah tiga hari dialami.ujarnya.
“Seharusnya Pemko Padang melihat ke lokasi dan memberikan bantuan bagi warga terdampak banjir yang menutup jalan-jalan. Kita sudah laporkan ke Lurah, LPM, dan sekarang ke DPRD, ini kami ingin persoalan yang terjadi diselesaikan,” ujarnya.Haji Jamalis warga lainnya mengatakan,” lumpur akibat banjir masih ada di jalan kecil atau gang dan selokan.
“Pengangkatan lumpur di selokan tidak mungkin kami lakukan, ke mana kami akan buang. Kalau hujan lagi, mungkin kami yang kena. Itu harus ada pengerukan,” ujarnya.Ia menginginkan Pemko Padang segera melakukan pengangkat an lumpur di jalanan dan selokan tersebut.
Lurah Rawang, Andi Amir mengatakan memang banjir yang terjadi saat hujan disertai lumpur akibat tanah yang jatuh dari bukit. Itu telah di bersihkan secara bertahap bersama BPBD, PUPR dan warga lainnya.Untuk pembangunan jalan ke atas Bukit Karan sambungnya, memang dilakukan warga. Itu murni inisiatif dari warga VI dengan tujuan agar tak terisolir lagi masyarakat yang tinggal disana. “Tujuannya baik, makanya kita fasilitasi dan kita minta per setujuan warga di RW VI. Semuanya sepakat dan setuju, maka nya dilakukan pembukaan,” ucap mantan Lurah Gunung Pangilun ini.
Saat ini prosesnya telah usai dan di 2021 PUPR akan lakukan betonisasi.Wakil Ketua DPRD Padang, Ilham Maulana mengata kan Inisiatif yang dilakukan warga RW VI sangat di apresiasi. Namun dampaknya sangat besar terjadinya. Maka dari itu, ia meminta pengerjaan di hentikan. Agar warga ada kenyamanan dan banjir lumpur tak lagi dialami jika hujan tiba.
Ia meminta pemko dapat membantu kerugian warga secara ber tahap. Agar hidupnya tak terlunta-lunta dan keamanan terwujud. “Lurah harus komunikasi dengan Camat soal hal ini,” paparnya.Ke depan, ia meminta kepada aparat Kelurahan agat koordinasi dengan warga soal apa yang akan diperbuat. Supaya kecurigaan tak muncul dan masalah tak datang.(*w/fs)