Menurt kanwil Kamenag sumbar, sampai saat ini sudah 23 provinsi yang mendaftar jadi peserta. MTQ tersebut di rencananya akan di buka oleh Presiden RI .Anggota Komisi V DPRD Sumatera Barat Nofrizon mendorong pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional yang diagendakan di provinsi ini dapat terus dilakukan secara virtual disebabkan meningkatnya jumlah kasus positif Covid-19 di Sumbar
“DPRD tidak ingin membatalkan Sumbar sebagai tuan rumah MTQ Nasional,ke- 28 namun kondisi saat ini dalam keadaan darurat bencana non alam,” ungkap Nofrizon saat rapat bersama Pemprov Sumbar terkait pelaksanaan MTQ Nas
Nofrizon menilai pelaksanaan MTQ kali ini bisa menjadi kluster penyebaran Covid-19 karena masih banyak kegiatan seremonial dan mengumpulkan banyak orang.Dirinya mengkritisi rencana pembukaan MTQ yang akan dilaksanakan di Main Stadium Padang Pariaman, dibuka dengan tari massal.Menurut dia, hal ini sangat rentan dalam penyebaran Covid-19 dan siapa yang bisa mengontrol tidak terjadi kerumunan dalam acara pembukaan.
“Jangan dipaksakan ada kegiatan seremonial. Sebaiknya kita kurangi atau dihilangkan saja,” katanyaKepala Kanwil Kemenag Sumbar Hendri menyebutkan, penonton MTQ akan dibatasi dengan ketat termasuk menyedia kan APD bagi panitia.“Kalau untuk pawai ta’aruf memang tidak laksanakan. Ini upaya kita,” kata Hendri
Sedangkan Drs H. Maigus Nasir mengatakan,” dalam MTQ kali ini , di harapkan kafilah yang diikut sertakan benar benar dari sumbar, bukan kafilah yang di dari luar sumbar soalnya nya dengan merubah kartu keluarga( KK) seseorang di hramkan hal itu menurut fakta MUI , sedangkan kita akan membumingkan Alquan namun yang jeles jelas di larang agam kita lakun juja ujar Maigus. Dan komisi V berencana akan membuat gedung Tafis di sumatera barat yang gunanyas untuk memdidk generasi muda kita kedepan menjadi kafilah yang handal katanya.
Sekretaris Umum LPTQ Sumbar, Edison menyampaikan, mayoritas kafilah adalah “aset” Sumbar, meskipun ada kafilah yang domisili di Jakarta, tapi asalnya Sumbar. Lalu ada juga anak Sumbar yang sudah lama di rantau tapi tetap asal daerah ini.Edison menekankan kafilah itu ada kaitannya dengan Sumbar. Pihaknya menekankan kafilah yang tak ada “darah” Sumbar sudah dicoret dan dikeluarkan.
“Selebihnya kafilah memang asal Sumbar dan memiliki prestasi dan potensi. Kafilah asal Sumbar yang akan ikut sebanyak 76 orang,” kata Edison. Asisten III Pemrov Sumbar menjelaskan bagi peserta atau kafilah yang datang ke Sumatera Barat Wajib membawa wajib membawa hasil swab yang asli, begitu juga dengan tamu tamu yang lain yang datang menyaksikan MTQ harus juga membawa hasil swab yang asli hasil dan baru diswab dan harus H minus 3 sebelum berangkat ke Sumatera Barat hal ini bertujuan untuk menghindari penyebaran covid-19. (w)