Realitakini.com - Kota Blitar.
Saat ditemui usai datangi Polres Kota Blitar Selasa siang (28/0720) Rudi Puryono, SH menjelaskan, bahwa kami team relawan Merapi 5 dan kuasa hukum datang ke Polres Kota Blitar ini adalah tidak lain dan tidak bukan hanya ingin menanyakan atau klarifikasi berkaitan dengan adanya pengaduan dari penasihat hukum dari beliau Samanhudi Anwar yang beberapa hari yang lalu di lakukan di polres ini.
Dan kami ingin ketemu hari ini untuk menanyakan langsung apakah benar Yang dilaporkan itu adalah Walikota yang saat ini menjabat, itu yang pertama, yang kedua warga yang kami antar ke sini atau kami datang di sini adalah tidak bisa menerima karena Walikota ini baru beberapa bulan dilantik, yang disebut sebagai penipu atau menggelapkan uang.
Oleh karena itu kami datang ke Polres ini untuk mengklarifikasi, namun demikian hari ini beliau Pak Kapolres dan Kasat Reskrim ada tugas ke Polda Jawa Timur, sehingga kami tidak bisa untuk menemui beliau. Sehingga baru besok ketemu jam 13.00 WIB, apabila rekan-rekan media tidak ada kesibukkan silahkan besok ikut bersama-sama kami datang ke sini lagi. Ungkap Rudy.
Rudi menambahkan bahwa warga kota blitar tidak terima kalau walikotanya dianggap sebagai penipu karena sudah menyebut institusi Walikota, itu maksudnya personil, apa institusinya. Walikota sudah lembaga institusi lah kami selaku warga masyarakat dan ketua relawan keberatan bahwa Walikota Blitar, disebut penipu.
Diwaktu terpisah Heru Santoso Priyono saat ditemui di mako posko relawan Merapi 5 mengatakan, bahwa kami relawan-rewalan dari Drs. Santoso yang saat ini juga sebagai bakal calon walikota sangat tidak menerima atas yang dituduhkan kepada walikota kami.
Ini tahun politik jangan membuat black campaign atau kampanye hitam, jelang pilkada 2020 dikota Blitar jangan membuat pilkada yang selalu damai menjadi keras, ini apa. Macam film coboy tahun 1800an saja, gangster berkuda dijalanan saling provokasi. Ungkap Heru Sugeng (edy)
Tags:
Kota Blitar