Kisah Haru "Haryadi" Pasien Covid-19 Asal Pasaman


Realitakini.com  - Pasaman.
Pasangan suami istri tentu akan merasa bahagia saat berkumpul dan berada serta bisa memeluk anaknya bersenda gurau.
Sebagai seorang suami dan istri, tingkah pola anak bagi orang tua adalah hiburan jerih payahnya ketika ia pulang mencari nafkah.

Akan tetapi virus Corona telah mengubah segalanya. Jika biasanya para suami bisa memeluk anaknya kala ia sudah selesai bekerja, pria ini tak bisa merasakannya.

Kisah haru seorang ayah yang gagal dan pupus untuk melihat kedua anaknya ini menjadi viral.
Seorang ayah bernama Haryadi (37 tahun) pupus sudah untuk saat ini menemui anak dan istrinya setelah lima bulan karena aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Hal ini diceritakan Haryadi, setelah diberlakukannya PSBB oleh daerah-daerah di Indonesia. Sebagai seorang PNS dirinya wajib mematuhi aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah, tentang larangan bepergian bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dimasa PSBB.

Jarak yang jauh ini kemudian yang membuat Haryadi hanya bisa ikhlas dan bersabar. Posisi Haryadi yang bekerja di Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat harus rela dan ikhlas tidak bertemu anak istrinya di DKI Jakarta selama PSBB kurang lebih 5 bulan.

Haryadi, menceritakan di akun Facebooknya bahwa dia selama ini bekerja di Pasaman. Pada saat lebaran ayah dua anak ini hanya mempu memandangi anaknya via VC _(video call),_ bahkan ia mengunggah dengan mengucapkan bahwa ia rindu untuk bertemu kedua anak-anak dan istrinya.

Dan setelah pemberlakuan PSBB di Sumbar dicabut, dan Jakarta belum, haryadi sudah girang tak main, kenapa tidak, setelah sekian lama ia tak berjumpa anak istrinya, ia berharap kala PSBB Transisi Jakarta selesai ia akan segera dapat berjumpa anaknya.

Kegirangan Haryadi tersebutpun ia tandai dengan semangat, bahkan untuk mempersiapkan segala sesuatunya yang berkaitan dengan administrasi penerbanganpun ia urus.

Namun ternyata harapannya Pupus, Haryadi dinyatakan positif terinfeksi virus corona atau Covid-19 setelah mengikuti Swab test di Puskesmas Sundatar, yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman kamis (18/6/20).

Hasil positif terinfeksi Covid 19 ini diketahui setelah keluarnya hasil pemeriksaan laboratorium pusat diagnostik dan riset penyakit infeksi Fak. Kedokteran Unand, minggu (21/6/20).

"Saya juga tidak menduga hasilnya bakal seperti itu, Meski tidak ada mengalami gejala dan kondisi sehat sehat saja dan fisik dalam keadaan bugar," ujar Haryadi.

Mengetahui akan hal itu, kini Haryadi mengikuti isolasi mandiri sembari berperang melawan virus yang menyerang dirinya. Haryadi berharap ia mampu melaluinya.

Istri nun jauhpun, begitu tahu suami terpapar Covid 19 hanya bisa berdoa seraya setiap saat memberikan semangat melalui media tekhnologi _video call_. Istripun mengirimi suami paket multivitamin dan alat pembersih tubuh.

Haryadi pun terkejut, ketika membuka Paket kiriman sang istri didalam paket terselip sebuah kotak kecil berisi baju kaos dua buah masing masing kepunyaan kedua buah hatinya. Tangis Haryadi pun pecah dan haru, bahwa ditengah kerinduannya kepada kedua sang buah hati, ada pakaian yang bisa dia cium cium setiap saat.

Kini Haryadi mengikuti isolasi mandiri, dengan mematuhi protokol penanganan pasien Covid 19, Haryadi berharap akan mampu melaluinya hingga ia dinyatakan negatif Covid 19 kembali dan dapat bertemu anak istrinya. Kini Haryadi meminta doa semua pihak agar dikuatkan, sembari berpesan agar setiap orang menjaga kebersihan dan kesehatan. "Patuhi protokol kesehatan, pakailah selalu masker, jangan risih, batasi pertemuan, atur jarak jika bertemu serta rajin2 mencuci tangan," Sebut Haryadi. (Nurman)

Post a Comment

Previous Post Next Post