Gelar Ketahanan Pangan Di Masa Pandemi Covid-19,Tim Kukerta Unri Tuai Apresiasi

Realitakini.com-Payakumbuh
Senin tepatnya tanggal 01 Juni 2020, tim Kukerta UNRI relawan lawan Covid-19 melaksanakan kegiatan kunjungan serta pembelajaran ke salah satu pabrik pengolahan padi yang berada di Kelurahan Payobasung. Pabrik pengolahan padi atau yang biasa disebut “Heler” oleh masyarakat Kota Payakumbuh ini termasuk ke dalam salah satu sektor pertanian yang mempunyai peran penting dalam ketahanan pangan saat pandemi Covid-19 sekarang ini.

Kegiatan kunjungan tim Kukerta UNRI ke salah satu heler yang bernama “Tigo Sakato” ini selain membantu beberapa proses kegiatan di heler juga belajar tahapan-tahapan apa saja yang dilalui oleh padi mentah yang sudah dipanen ketika sudah sampai di heler,"sebut Nadia.

" Padi mentah yang sudah sampai di heler melalui berbagai tahapan hingga menjadi beras yang selama ini merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia termasuk masyarakat Kota Payakumbuh. Pandemi Covid-19 yang sedang dirasakan oleh seluruh pihak saat ini semakin menyadarkan kita akan pentingnya berbagai hal, salah satunya adalah “Ketahanan Pangan”. Salah satu yang paling dibutuhkan saat ini adalah beras, untuk keperluan serta stock penyimpanan masa karantina serta isolasi di masa pandemi Covid-19.

Sekarang bagaimana sebenarnya padi yang mentah tersebut bisa menjadi beras ?, tidak mungkin terjadi begitu saja, melainkan ada beberapa tahapan untuk sampai menjadi beras yang akan dimasak lalu menjadi nasi yang kita makan selama ini. Semua itu dapat dilihat ketika berada di heler,” tambah Shanya.

Tahapan-tahapan yang terdapat di heler selama kami berkunjung, belajar dan ikut membantu adalah, (1) Padi mentah yang sudah siap dipanen dibawa menuju heler, (2) Padi mentah dijemur di halaman penjemuran dengan dua proses yang pertama dinamakan dengan penyibakkan/pembuangan, dan yang kedua dinamakan pemerataan” tukas Ardan

Kegiatan tersebut berlangsung dengan interval 20 menit. Dan  keduanya bertujuan untuk mempercepat proses pengeringan/menurunkan kadar air pada padi mentah, (3) Padi mentah yang sudah matang atau kering siap untuk digiling menggunakan mesin penggiling padi, (4) Padi yang sudah digiling akan keluar menjadi beras dan didapat pula hasil sampingan dari kulit padi hasil gilingan berupa dedak, (5) Padi yang sudah menjadi beras dikemas dan siap untuk dipasarkan,"terang Bella.

Memang terdengar sederhana dan singkat, tapi fakta di lapangan tidak sesingkat yang dibayangkan serta cukup menguras tenaga, terlihat ketika tim Kukerta UNRI yang turut membantu kegiatan dan mengalaminya secara langsung. Saat pandemi Covid-19 ini peran pabrik pengolahan padi atau heler juga tidak kalah penting.

"Bisa dibayangkan apabila kita semua hanya memakan padi mentah secara langsung ?, tentu saja kita tidak ingin, dan semua prosesnya ada di heler," tutup Rahmi.

Sementara itu Ade Vianora selaku Lurah Payobasung sangat mengapresiasi dan ucapan terima kasih kepada adek-adek mahasiswa UNRI yang telah ikut berpatisipasi dalam mengatasi wabah virus corona yang sangat kita takut kan itu,dan salah satu nya memberikan edukasi dan sosialisasi kepada pemilik Heler yang baru saja di lakukan oleh adek-adek mahasiswa UNRI itu,"kata Ade Vianora kepada wartawan, Selasa(02/06).(YY)

Post a Comment

Previous Post Next Post

Labels