Anggota DPRD Pasbar Sidak Ke Dinkes, APD Senilai 2,1 Miliyar Masih Menumpuk Di Gedung Farmasi Dinkes.

Realitakini,com-Pasbar
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) melakukan sidak ke gudang farmasi Dinas Kesehatan Pasaman Barat, melihat dan mempertanyakan APD yang masih menumpuk. Jumat (12/6/2020).

"Kami dapat informasi APD baru sampai dan menumpuk di gudang farmasi Dinkes, dan belum di salurkan." Ujar Ketua DPRD Parizal Hafni didampingi Ketua Komisi IV Adriwilza dan anggota Komisi I Muhammad Guntara. 

Anggota Dewan mengaku kecewa ,kenapa APD ini baru datang dan belum di salurkan, padahal Pasaman Barat sudah dua kali memperpanjang PSBB, dan sudah memasuki kenormalan baru. Sebelumnya, banyak masyarakat dan petugas medis di Pasaman Barat sangat membutuhkan keberadaan Alat Pelindung Diri (APD) saat bertugas dan melawan Corona Virus Disease (Covid-19)

"Kita minta pemerintah, terutama Dinkes tidak main-main menangani Covid-19, sebab banyak petugas di lapangan membutuhkan APD, termasuk masyarakat umum, " ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman Barat Jon Hardi menjelaskan, uang senilai 2,1 miliar itu digunakan untuk membeli 3000 box masker bedah, 140 pelindung wajah, pelindung mata 150 buah, 1000 buah apron, sarung tangan non steril 1000 buah, sarung tangan steril 1000 pasang, Cover all atau baju hazmat 1500 picis,120 pasang sepatu bot, 1000 pasang penutup sepatu, dan 1000 picis penutup kepala. 

"Barang barang ini datang beberapa waktu lalu, dan sudah kita periksa bersama inspektorat, dan akan dibagikan Senin depan," ujarnya.

Jon Hardi menjelaskan, APD yang mereka beli masih sangat dibutuhkan petugas medis selama kenormalan baru. Sebab, saat melayani masyarakat, petugas harus memperhatikan protokol kesehatan dan menggunakan APD. Bahkan, jika dihitung Dinkes masih pesimis APD ini bisa memenuhi kebutuhan hingga Desember mendatang.

"Saya sudah Koordinasi dengan provinsi, APD ini masih sangat dibutuhkan petugas hingga waktu yang panjang kedepan," sebutnya.

Jon Hardi menegaskan, semua APD tersebut bukan digunakan untuk masyarakat umum, melainkan untuk kebutuhan petugas medis di seluruh puskesmas se Pasaman Barat dan RS Yarsi. Hingga hari ini, stok APD di puskesmas masih tersedia, bersumber dari pengadaan tahun lalu, sumbangan dari Kemenkes dan pihak ketiga.

"Kedatangan APD ini sudah tepat, seiring dengan mulai menipisnya stok di gudang puskesmas," ujarnya. (Izal)

Post a Comment

Previous Post Next Post